Dicopot Mendagri Tito Karnavian Gara-gara Inflasi Tinggi, Ini Kata-kata Dikdik

Pj Wali Kota Cimahi Dikdik Suratno Nugrahawan, dicopot dari jabatannya oleh Menteri Dalam Negeri, ini kata-kata Dikdik

Editor: Machmud Mubarok
Istimewa
Penjabat Wali Kota Cimahi, Dikdik Suratno Nugrahawan, dicopot Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, gara-gara inflasi tinggi di Cimahi. 

Sebagaimana diketahui, Dikdik Suratno dilantik sebagai Penjabat Wali Kota Cimahi pada 21 Oktober 2022 lalu. Sebelumnya ia adalah Sekretaris Daerah Kota Cimahi.

Tito mulanya menyampaikan Aceh Barat menjadi wilayah yang terbaik dalam pengendalian inflasi. Maka dari itu, Aceh Barat mendapat tiga penghargaan berupa insentif.

"Minggu lalu, di Aceh Barat saya ucapkan terima kasih kepada bupatinya, Mahdi Efendi. Minggu lalu ada 3 penghargaan kategori yang jurinya dari Kementerian Keuangan, dan hadiahnya insentif fiskal dan diberikan dana insentif daerah tambahan. Tiga kategori Aceh Barat semuanya, nomor 1 se-Sumatera," kata Tito. 

Penghargaan itu, kata Tito, diberikan karena wilayah Aceh Barat menangani inflasi dengan baik, hingga merealisasikan belanja tertinggi. "Inflasi terbaik penanganannya, kemudian belanja dalam negeri terbaik, paling tinggi dan merealisasikan belanja tertinggi," katanya.

Lantas, Tito membandingkan dengan wilayah Cimahi, Jawa Barat. Dia mengaku sudah berkali-kali mengingatkan agar Kota Cimahi untuk mengatur inflasi dan tingginya harga beras. 

"Saya sudah berkali-kali menyampaikan kepada kota Cimahi, inflasinya tinggi berasnya naik, tidak turun-turun. Saya sudah berkali-kali ingatkan, tidak juga terkendali. padahal dikelilingi daerah penghasil cabai," kata Tito. 

Tito kemudian mencopot Dikdik. Dia mengatakan surat pencopotan itu dikeluarkan pada Sabtu, 7 Oktober 2023 lalu.

"Saya minta untuk diganti, dan sudah diganti dan sudah saya tanda tangani hari Sabtu yang lalu untuk diganti dengan wali kota yang baru," tuturnya. 

Inflasi di wilayah Kota Cimahi masuk kategori yang tinggi imbas sejumlah kebutuhan pokok masyarakat di pasar tradisional tetap mahal dan hingga saat ini harganya tidak terkendali.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved