Polemik Al Zaytun

FIM Minta Pemerintah Bereskan Dugaan Paham Makar di Al Zaytun Sebelum Ambil Alih

Dalam upaya membina Ponpes Al Zaytun ini, warga Indramayu mengingatkan agar pemerintah berhati-hati.

www.al-zaytun.sch.id
Kompleks Ponpes Al Zaytun Indramayu 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNPRIANGAN.COM, INDRAMAYU - Pemerintah bakal membina para santri dan guru di Ponpes Al Zaytun Indramayu usai pimpinannya, Panji Gumilang ditetapkan sebagai tersangka kasus penistaan agama.

Rapat koordinasi pun diketahui sudah digelar dan dihadiri berbagai unsur terkait, seperti Kemenag, Gubernur Jawa Barat, dan pihak-pihak terkait lainnya.

Dalam upaya membina Ponpes Al Zaytun ini, warga Indramayu mengingatkan agar pemerintah berhati-hati.

Baca juga: Kiai Ate Mushodiq: Pernyataan Saya di Acara Al-Zaytun Dilindungi UUD 1945

Warga yang mengatasnamakan Forum Indramayu Menggugat (FIM) kembali turun ke jalan di Pertigaan Gantar Indramayu untuk menyuarakan aspirasi mereka, Sabtu (5/8/2023).

Koordinator FIM, Carkaya menyampaikan, sebelum membina Ponpes Al Zaytun, pemerintah harus membersihkan dahulu dugaan paham makar yang ada di dalam Ponpes.

"Civitas akademiknya juga harus diperiksa, harus diketahui dahulu bagaimana keberpihakkan mereka terhadap NKRI," ujar Carkaya, dikutip dari Tribuncirebon.com.

Carkaya menyampaikan, jika masih ada oknum yang dinilai makar atau memiliki paham radikalisme yang terafiliasi dengan Negara Islam Indonesia (NII), maka pemerintah harus membuat sikap tegas dengan mengeluarkan oknum yang bersangkutan.

Baca juga: MUI Indramayu Desak Pemerintah Segera Ambil Alih Ponpes Al-Zaytun

"Di berhentikan saja dan diganti oleh guru-guru yang clear dan NKRI," ujar dia.

Di samping itu, disampaikan Carkaya, untuk para santri, dipersilahkan belajar sebagai mestinya.

Dia menilai, para santri di Al Zaytun merupakan korban dan harus diselamatkan.

"Jika sudah dibina dan clear NKRI, masyarakat Gantar, masyarakat Indramayu tentunya semua siap belajar di Al Zaytun," ucap dia.

Hal yang sama disampaikan oleh Koordinator Aliansi Santri dan Rakyat Indonesia untuk Indramayu (ASRII), M Sholihin.

Baca juga: PROFIL KH Ate Mushodiq, Ketua MUI Kota Tasikmalaya yang Dilengserkan Gara-gara Pidato di Al Zaytun

M Sholihin menilai, pengentasan dugaan paham makar ini harus menjadi perhatian penuh pemerintah.

Jangan sampai dugaan makar yang terafiliasi dengan NII itu masih tumbuh di dalam Al Zaytun.

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved