Pelajar SMP Belum Bisa Baca
29 Siswa SMP di Pangandaran Ketahuan Tak Bisa Membaca, Ada yang Keluar Sekolah, Ini Kata Pengamat
Sejumlah Siswa di Pangandaran Belum Bisa Mengeja Tulisan, Ada yang Pilih Keluar Sekolah, Guru Beberkan Kronologi Penyebabnya
Penulis: Luun Aulia Lisaholith | Editor: ferri amiril
"Satu guru pembimbing itu membimbing 2 siswa," tuturnya.
"Saya harap dengan program literasi sekolah yang akan dilaksanakan, siswa-siswi bisa lancar membaca dan menulis, karena itu kan keterampilan dasar, modal mereka belajar lebih banyak lagi," tandasnya.
Komentar Pengamat Soal Alasan Pendemi
Dikutip dari Kompas.com, Pengamat Pendidikan dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Profesor Cecep Darmawan, meragukan adanya penyebab puluhan siswa SMP di Pangandaran belum bisa baca karena sekolah ang diliburkan saat pandemi Covid-19 beberapa waktu lalu.
"Saya kira bukan karena Covid-19, kalau akibat Covid berarti semua (siswa). Jangan pakai alasan Covid, ini ada standardisasi di sekolah (dasar) itu yang tidak berjalan," tutur Cecep.
"Pandemi hanya dua tahun, artinya kalau sekarang dia kelas 2 SMP, masa dari kelas 1 sampai kelas 5 SD tidak baca," lanjutnya.
Ia mengungkapkan jika hal tersbeut benar adanya, kondisi itu merupakan kejadian luar biasa dan perlu menjadi perhatian semua pihak.
ia pun lantas meminta agar pihak sekolah dan Dinas Pendidikan melakukan evaluasi dan mencari tahu akar penyebab puluhan siswa tersebut belum bisa membaca.(*)
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id (Penulis: Padna | Editor: Hermawan Aksan) dan Kompas.com (Editor Muhamad Syahrial)
Simak berita update TribunPriangan.com lainnya di : Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.