SMP di Pangandaran Belum Bisa Baca

Siswa di SMPN 1 Mangunjaya Pangandaran Disebut Pilih Keluar Sekolah usai Ketahuan Tidak Bisa Membaca

Sebelum siswa tersebut memutuskan keluar sekolah, guru wali kelasnya menyarankan anak itu untuk belajar membaca waktu pulang sekolah.

|
Pixabay
Ilustrasi siswa tidak bisa membaca 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna

TRIBUNPRIANGAN.COM, PANGANDARAN - Salah seorang guru di SMP Negeri 1 Mangunjaya, Pangandaran, sekaligus koordinator Gerakan Literasi Sekolah (GLS), Dian Eka Purnamasari mengakui bahwa ada siswa yang memilih keluar sekolah gegara ketahuan tidak bisa membaca dan menulis.

"Ya, ada satu orang pada dua tahun kemarin. Jadi, ketahuan tidak bisa membaca," ujar Dian kepada Tribunjabar.id melalui WhatsApp, Kamis (3/8/2023) sore.

Sebelum siswa tersebut memutuskan keluar sekolah, menurut Dian, guru wali kelasnya menyarankan anak itu untuk belajar membaca waktu pulang sekolah.

Baca juga: Ada Bakso Lava Merapi di Pangandaran, Begini Bentuk dan Rasanya

"Tapi, mungkin saya enggak tahu gimana, apakah ada temannya yang iseng atau gimana. Akhirnya, dia merasa minder karena teman-temannya sudah bisa membaca tapi dia belum," katanya.

Guru-guru di sekolah sudah membujuk siswa untuk tidak memilih keluar sekolah SMP. "Tapi, susah," ucapnya.

Siswa tersebut padahal anak kelas 7 atau baru masuk ke jenjang SMP, tetapi tidak lama memilih keluar sekolah.

"Karena kata orang tuanya itu, anaknya sudah enggak mau bersekolah lagi karena malu (malu tidak bisa baca)," kata Dian.

Baca juga: Liburan ke Pangandaran, Ini Rekomendasi Hotel yang Cocok untuk Keluarga

Menurut Dian, guru di sekolahnya kerap meluangkan waktunya untuk siswa agar belajar membaca ketika waktu pulang atau setelah selesai waktu kegiatan belajar mengajar.

"Nah, mungkin ada siswa lain yang melihat dia tidak pulang dan sedang belajar membaca di sekolah. Jadi, akhirnya minder dan anak itu enggak mau bersekolah lagi," ujarnya.

"Tapi tetap mau keluar dan katanya mau pindah ke sekolah Mts. Jadi, ya udah yang penting jangan sampai putus sekolah. Setelah itu, baru diizinkan," kata Dian. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved