SMP di Pangandaran Belum Bisa Baca
Puluhan Siswa SMPN 1 Mangunjaya Tidak Bisa Membaca, Kadisdikpora Pangandaran: Kita Tidak Harus Malu
Kepala Disdikpora Kabupaten Pangandaran sengaja mendatangi SMPN 1 Mangunjaya setelah membaca berita ada puluhan pelajar yang tidak bisa membaca.
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna
TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Pangandaran mendatangi SMP yang kedatapan puluhan siswa tidak bisa membaca.
Sekolah tersebut adalah SMP Negeri 1 Mangunjaya. Dikabarkan sebanyak 29 siswa tidak bisa membaca.
Kepala Disdikpora Kabupaten Pangandaran, Agus Nurdin mengatakan, dia sengaja mendatangi SMPN 1 Mangunjaya setelah membaca berita ada puluhan pelajar yang tidak bisa membaca.
Baca juga: Langkah SMPN 1 Mangunjaya Pangandaran Setelah Kedapatan Puluhan Siswa Tidak Bisa Membaca
"Saya memotivasi teman-teman guru, bahwa ini adalah tantangan. Kita tidak harus malu memiliki anak yang masih belum bisa membaca," ujar Agus kepada wartawan di ruangan di SMPN 1 Mangunjaya, Jum'at (4/8/2023) siang.
Menurutnya, para siswa yang dikabarkan tidak bisa membaca ini ternyata memiliki potensi lain dan memiliki bakat lain.
"Oleh karena itu, saya datang menemui kepala sekolah menemui rekan-rekan guru semua untuk mendorong teman-teman guru di SMP Negeri 1 Mangunjaya untuk memberikan perhatian lebih, memberikan waktu lebih," katanya.
Motivasi kepada para guru ini, lanjut Agus Nurdin, dengan tujuan agar para pengajar membimbing supaya pelajar dapat menyelesaikan tugas-tugasnya dan anak bisa memiliki kompetensi membaca menulis dan lainnya.
Baca juga: 1.300 Warga Pangandaran yang Sudah Mati Masih Terdata, Hasil Coklit KPU dan Disduk
"Jadi, saya garis bawahi bahwa kita memiliki anak-anak cerdas, anak-anak pandai, tapi kita tidak pernah malu karena memiliki anak-anak yang mungkin belum bisa membaca," ucap Agus.
Saat ini, pihaknya akan fokus untuk memberikan bimbingan lebih, memberikan waktu dan perhatian lebih kepada anak-anak tersebut.
"Agar, bisa mencapai moral kemampuan pada potensi anaknya masing -masing," ujarnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.