Buntut Sanksi TPAS Purbahayu Masih Open Dumping, Pemkab Pangandaran Siap Terapkan Sanitary Landfill
Kepala DLHK Pangandaran, Dedi Surachman, menyebut, saat ini Pemkab telah melakukan pembangunan tahap awal sistem sanitary landfill di TPAS Purbahayu
Penulis: Padna | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna
TRIBUNPRIANGAN.COM, PANGANDARAN - Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Purbahayu di Kabupaten Pangandaran masih menggunakan sistem open dumping, sehingga mendapat sanksi administratif dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Menyikapi hal itu, Pemerintah Kabupaten Pangandaran berkomitmen untuk segera mengubah sistem pengelolaan sampah menjadi sanitary landfill yang lebih ramah lingkungan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Pangandaran, Dedi Surachman, menyebut, saat ini Pemkab telah mulai melakukan pembangunan tahap awal sistem sanitary landfill di TPAS Purbahayu.
"Kami sedang membuat kolam penampungan air lindi (cairan dari timbunan sampah). Selanjutnya akan dilakukan pemasangan bronjong untuk mencegah longsor," ujar Dedi dihubungi Tribun Jabar, Selasa (4/11/2025) pagi.
Baca juga: Bupati Pangandaran Tinjau TPAS Purbahayu, Soroti Penumpukan Sampah dan Dorong Penguatan TPS3R
Selain itu, pemerintah juga akan memasang pipa-pipa untuk penyaluran gas metana yang berpotensi menimbulkan kebakaran atau ledakan di area TPAS.
Upaya ini dilakukan untuk mencegah terulangnya insiden kebakaran yang pernah terjadi pada tahun 2023 lalu, di mana proses pemadaman berlangsung hampir lebih dari satu bulan.
Menurut Dedi, pembangunan sistem sanitary landfill ini menelan anggaran sekitar Rp650 juta yang bersumber dari APBD murni 2025.
Pembangunan tersebut akan dilakukan secara bertahap. Untuk tahap pertama, nanti dilanjutkan ke tahap berikutnya.
"Untuk pembangunan kolam, pemasangan bronjong, dan pekerjaan fisik lain menjadi kewenangan Dinas Pekerjaan Umum, Tata Ruang, Perumahan Rakyat, dan Kawasan Permukiman (DPUTRPRKP)," katanya.
Menurutnya, jika seluruh anggaran tersedia, proses pembangunan diharapkan bisa rampung dalam waktu dekat.
"Kalau dananya cukup, mungkin tahun ini bisa selesai. Namun karena terbagi-bagi, jadi dilakukan bertahap," ucap Dedi.
Saat ini, TPAS Purbahayu menampung sekitar 70 hingga 80 ton sampah per hari, yang berasal dari berbagai wilayah di Kabupaten Pangandaran.
| Besaran UMK Terbaru Tasikmalaya, Lengkap Perbandingan dan Acuan Penetapan UMK 2026 |
|
|---|
| Heboh Video Buaya di Sungai Citanduy, BKSDA Pangandaran Terkejut |
|
|---|
| BREAKING NEWS - Beredar Video Buaya Muncul di Muara Sungai Ciseel Citanduy Pangandaran |
|
|---|
| Gempa Terkini di Jawa Barat M2,5, BMKG Sebut Pusat Gempa di Pangandaran |
|
|---|
| Bupati Pangandaran Tinjau TPAS Purbahayu, Soroti Penumpukan Sampah dan Dorong Penguatan TPS3R |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/priangan/foto/bank/originals/Tpas-purbahayu-pangandaran-02112025-1.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.