Kisah Lansia Beri Makan Semut Rangrang

Ternyata Ini Alasan Lansia di Ciamis Rutin Beri Makan Semut Rangrang di Stadion Galuh

Bila ada laga-laga resmi yang berlangsung di Stadion Galuh Ciamis, Abah Jaman (65) selalu setia sebagai petugas papan skor.

TribunPriangan.com/Andri M Dani
Ternyata Ini Alasan Lansia di Ciamis Rutin Beri Makan Semut Rangrang di Stadion Galuh 

Setelah menebar serpihan tulang ikan bakar di sekitar Stadion Galuh Ciamis, Abah Jaman Sabtu (8/7) sore tersebut langsung beranjak ke arah Terminal Ciamis.

Baca juga: INNALILLAHI, Gagal Mendahului Kendaraan Didepannya, Seorang Pemotor di Cianjur Tewas

Untuk mendapatkan sisa makanan untuk diberikan pada semut-semut rangrang tersebut menurut Abah Jaman tidak terlalu sulit. Sisa makanan banyak bisa didapat dari rumah makan atau dari rumah sendiri.

“Yang ini bekas mancing tadi siang. Banyak dapat ikan langsung dibakar, tulang-tulangnya untuk parap kararangge,” imbuhnya.

Atas kegiatan rutin memberi makan kararangge tersebut, Abah Jaman tidak bermaksud untuk panen kroto dari sarang kararangge yang rutin diberinya makan.

Baca juga: Desa Panyadap Kecamatan Solokan Jeruk Kabupaten Bandung Tergusur Mega Proyek Jalan Tol Getaci

“Ngambil krotonya hanya sekedarnya saja. Misalnya untuk mancing atau untuk makan burung,” ujar Abah Jaman.

Lain lagi dengan kebiasaan Hj Dena, yang setiap sore memberi makan puluhan kucing terlantar  yang biasa berkeliaran di sekitar Komplek IC Ciamis. Di sekitar GGT dan Stadion Galuh Ciamis. Berikut juga disekitar Gayam dan Alun-Alun Ciamis.

Baca juga: Desa Padamukti Kecamatan Solokan Jeruk Kabupaten Bandung Tergusur Mega Proyek Jalan Tol Getaci

Setiap hari Hj Dena mengeluar uang rata-rata Rp 250.000 untuk menyediakan pakan pabrikan dari pet shop untuk memberi makan kucing-kucing liar tersebut. Kini ada sekitar 52 ekor kucing terlantar yang di”santuni”nya setiap hari.

Bahkan beliau  juga menyediakan rest area (lokasi) untuk menampung kucing-kucing liar. Serta menyediakan lokasi pekarangannya sebagai lokasi penguburan kucing-kucing terlantar yang mati di jalanan. Sudah ada 12 ekor kucing mati yang dikubur di pekarangan Hj Dena, sang penyayang kucing 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved