Olahan Varian Jengkol ala Jeng Ni Ciamis, Pemesan Ada dari Thailand
Sehari-hari Teh Neni Rohaeni yang akrab dipanggil Jeng Ni (30) adalah seorang ibu rumah tangga.
Laporan Kontributor TribunPriangan.com Ciamis Andri M Dani
TRIBUNPRIANGAN.COM, CIAMIS - Sehari-hari Teh Neni Rohaeni yang akrab dipanggil Jeng Ni (30) adalah seorang ibu rumah tangga. Tapi punya pekerjaan tambahan, yakni berjualan “rencang sangu” keliling kampung.
Bermacam-macam “rencang sangu” alias lauk pauk, dijajakan Jeng Ni keliling kampung tiap hari. Ada opor ayam, opor tahu, pepes ayam, pepes ikan, pais supa, suuk dan teri alias sukri, ayam goreng, ikan goreng, pelas maupun urap. Tak lupa juga ada semur jengkol.
Segala macam “rencang sangu” tersebut adalah buatan Jeng Ni sendiri, yang dijajakannya dari rumah ke rumah setiap hari.
Namun setahun lalu, dari tangan kreatif dan inovatif Jeng Ni, lahir pula kuliner unik. Berbahan baku jengkol. Berupa jengkol krispi (Jengcris), jengkol rasa coklat serta jengkol teri kacang Ijengtrika). Camilan unik bebagai varian jengkol.
“Sehari-hari saya kan jualan rencang sangu, keliling dari rumah ke rumah,” ujar Jeng Ni kepada TribunPriangan.com Rabu (5/4/2023).
Dari jualan “rencang sangu” keliling dari rumah ke rumah (door to door) tersebut katanya ternyata makan olahan berbahan baku jengko alias jengki paling laku. Baik itu semur jengkol, gulai jengkol mapun jengkol goreng.
“Di kampung saya kebetulan banyak pohon jengkol. Produksinya juga melimpah,” ujar ibu dua anak warga Dusun Kertaharja RT 04/19, Desa Bangunharja, Cisaga Ciamis tersebut.
Dari kondisi tersebut menurut Jeng Ni kemudian muncul ide membuat berbagai varian olahan jengkol. Intinya sebagai camilan, tidak sekedar lauk pauk. Dengan tampilan lebih kekinian dan disukai kalangan milenial.
Sehingga kemudian lahirlah jengkol crispy (jengcris), jengkol rasa coklat maupun jengkol teri kacang. Semuanya buatan rumahan (homeindustri).
Camilan unik yang bisa menjadi pilihan bagi para penggemar hati rimba alias jengki alias jengkol.
Menurut penuturan Jeng Ni tidak terlalu sulit untuk membuat kuliner unik tiga varian jengki tersebut.
Diawali dengan memarut atau menggesrek jengkol mentah. Serpihan atau hasil parutan jengkol tersebut kemudian direndam . Serelah itu dicampur tepung beras serta beberapa jenis bumbu. Lantas digoreng dan hasilnya berupa engkol crispy (jengcris).
Bila ditambahkan coklat yang meleleh, irisan tipis jengkol yang sudah digoreng kering tersebut lahirlah “mustofa” jengkol rasa coklat.
Sedangkan bila serutan jengkol tersebut digoreng kering dicampur ikan teri dan kacang serta balado. Hasilnya jengkol teri kacang. Cocok untuk lauk pauk.
Ketiga varian unik camilan serba jengkol “JengNi” tersebut dikemas dalam kemasan unik dan menarik. Tiap kemasan ukuran 100 gram dijual Rp 20.000.
“Tahan cukup lama sampai 6 bulan. Bisa jadi camilan tapi juga bisa untuk lauk pauk,” ujar ibu muda tamatan MTs tersebut.
Yang menarik, bila setelah menyantap tiga varian camilan unik serba jengkol tidak menyisakan bau jengkol dimulut maupun di kamar mandi.
“Tidak menimbulkan bau ketika buang air di WC juga tidak menyisakan bau jengkol di mulut,” katanya.
Untuk menghilangkan efek bau jengkol tersebut menurut Jeng Ni ia punya resep sendiri.
“Tapi resepnya rahasia keluarga,” ujar Jeng Ni sembari tertawa.
Walaupun tidak menimbulkan efek bau jengkol setelah menyantapnya, namun ke tiga varian camilan serba jengkol tersebut tetap dengan cita rasa aroma jengkol yang merangsang selera para penggemar “hati rimba” tersebut.
Dan semua camilan buatan Jeng Ni tersebut tanpa bahan pengawet.
Menurut Teh Neni atau Jeng Ni, setiap produksi ia membutuhkan 5 kg jengkol mentah yang sudah agak tua tentunya dengan kualitas khusus.
Dari 5 kg jengkol tersebut, akan dihasilkan 50 sampai 60 kantong (kemasan) jengkris, jengkol rasa coklat atau jengkol teri kacang.
“Kalau stok sudah mulai menipis, baru dibikin lagi,” katanya.
Tiga varian camilan buatan Jeng NI tersebut dijual secara online, bahkan juga dijual keliling dari rumah ke rumah saat Jeng Ni berjualan “rencang sangu” secara door to door setiap hari.
“Tapi juga ada yan pesan langsung. Produknya juga sudah ada yang dititip di gerai UMKM Dulur Galuh,” ujar Jeng Ni yang menyebutkan juga tiga varian camilan serba jengkol buatannya tersebut ada yang memesan dari Manado dan Thailand.
“Pernah juga ada yang pesan langsung dari Manado dan Thailand,” katanya.(*)
Warga Ciamis Dipenjara 8 Bulan karena Gadaikan Mobil Kredit |
![]() |
---|
Cegah Penyakit Degeneratif, Kodim 0613/Ciamis Gelar Rikkes Rutin untuk 600 Anggota |
![]() |
---|
Kasus Korupsi Pembangunan SMKN 1 Cijeungjing, Kejari Ciamis Ungkap Peran 4 Tersangka |
![]() |
---|
BREAKING NEWS - Kejari Ciamis Tetapkan 4 Tersangka Kasus Korupsi Pembangunan SMKN 1 Cijeungjing |
![]() |
---|
PKKMB Unigal 2025 Tekankan Atmosfer Ramah Lingkungan dan Nol Perploncoan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.