Kesehatan

Ingin Punya Daya Ingat Tinggi Sampai Tua? Kunyit Bisa Jadi Alternatif

Penelitian terbaru diterbitkan dalam American Journal of Geriatric Psychiatry menemukan kandungan kurkumin kunyit dapat mengurangi risiko Alzheimer 

Penulis: Luun Aulia Lisaholith | Editor: ferri amiril
Kompas.com
Kandungan kurkumin pada kunyit mampu meningkatkan daya ingat. 

TRIBUNPRIANGAN.COM - Bagi anda yang suka mengonsumsi kunyit entah dalam bentuk minuman atau dipakai sebagai rempah, secara tidak sadar anda telah berusaha menjaga memori dan daya ingat.

Penelitian terbaru yang diterbitkan dalam American Journal of Geriatric Psychiatry menemukan bahwa kandungan kurkumin yang ada di kunyit dapat mengurangi risiko kehilangan memori pada usia tua.

Dengan demikian, kurkumin bisa dimanfatkan untuk pencegahan penyakit Alzheimer.

Baca juga: Ini Manfaat Kunyit Bagi Kesehatan Tubuh dan Takaran Pas untuk Dikonsumsi

Baca juga: Manfaat Kunyit untuk Kesehatan, Mengatasi Peradangan Hingga Melawan Kanker

Penyakit Alzheimer

Penyakit Alzheimer
Ilustrasuenyakit Alzheimer di Usia Tua

Penyakit Alzheimer adalah penyakit otak yang menyebabkan penurunan daya ingat, menurunnya kemampuan berpikir dan berbicara, serta perubahan perilaku. 

Penyakit ini bisa memburuk seiring waktu sehingga membuat penderitanya tidak mampu lagi melakukan pekerjaan sehari-hari.

Penyakit Alzheimer bisa berkembang seiring berjalannya waktu dan memengaruhi beberapa fungsi otak.

Pada tahap awal, penderitanya akan mengalami gangguan daya ingat bersifat ringan, seperti tidak mengingat nama benda, percakapan, atau peristiwa yang belum lama terjadi.

Pada tahun 2012, WHO dan Alzheimer‘s Disease International (ADI) melaporkan di seluruh dunia diperkirakan 35,6 juta orang hidup dengan Demensia.

Baca juga: Manfaat Kunyit, Alternatif Pengobatan Radang Sendi Hingga Cegah Stres Pasca Trauma

Jumlah ini diperkirakan menjadi dua kali pada tahun 2030 dan tiga kali atau sekitar 115 juta orang pada tahun 2050.

Biaya global untuk demensia ini diperkirakan sebesar 604 USD per tahunnya.

Atas dasar laporan ini, WHO dan ADI menghimbau semua Negara untuk meningkatkan kesadaran bahwa demesia saat ini merupakan “prioritas kesehatan masyarakat”.

Untuk itu diperlukan advokasi “pendekatan kesehatan masyarakat” sebagai upaya untuk mengatasi masalah demensia ini dengan memberikan prioritas pada penguatan Negara mempersiapkan kesiapsiagaan terhadap demensia.

Dengan mengembangkan sistem kesehatan dan sosial, dukungan bagi perawatan informal dan caregiver dapat meningkatkan kesadaran dan advokasi terhadap masalah demensia. (Sumber : Kemenkes )

Baca juga: Kemenkes: Obat untuk Penyakit Gangguan Gagal Ginjal Akut Akan Didatangkan dari Singapura

Peneliti dari Universitas California, Los Angeles  menguji efek kurkumin pada penderita Alzheimer dan orang normal.

Rupanya, pemberian suplemen kurkumin secara rutin dua kali sehari berdampak pada naiknya kemampuan kognitif selama satu setengah tahun.

“Sesungguhnya, efek kurkumin tidak pasti. Setidaknya, zat ini mampu menekan risiko peradangan otak. Ini berhubungan dengan penyakit Alzheimer dan depresi berat,” kata Garry Small seperti yang dilansir dari Psychcentral pada Rabu (24/1/2018).

Sinyal amiloid dan Tau di amigdala dan hipotalamus berkurang pada orang yang terbiasa minum kurkumin.

Dua unsur tersebut berperan pada emosi dan psikologi seseorang.

Penelitian secara acak dilakukan dengan mengambil 40 sampel orang dewasa yang berumur antara 50 hingga 90 yang punya masalah memori ringan.

Peserta dibagi menjadi dua, ada yang  mengonsumsi placebo atau 90 miligram kukurmin dengan frekuensi dua kali sehari.

Penelitian tersebut juga mencatat angka kognitif standar yang dimilki para sampel saat penelitian dimulai dan tiap enam bulan sekali.

Baca juga: 5 Manfaat Kunyit yang Terbukti Secara Ilmiah untuk Kesehatan

Gunanya untuk membandingkan dengan hasil 18 bulan ke depan.

Sebanyak 30 responden kemudian dicek tomografi emisi positron atau PET sebagai langkah untuk mengetahui kadar amiloid dan senyawa Tau di otak.

Data yang diperoleh menunjukkan bahwa otak kian mampu menyimpan sekaligus memutar kembali kenangan silam, bagi responden yang rutin mengonsmsi kurkumin.

Bandingkan dengan mereka yang hanya disuplai asupan plasebo.

Memori orang yang teratur mengonsumsi kurkumumin meningkat 28 persen selama 18 bulan peenelitan. Kurkumin turut membantu orang memperbaiki perasaannya.

Dapat disimpulkan bahwa pengaruh dari pada senyawa yang tekandung didalam kurkumin sekali lagi sangat membantu dalam pengobatan penyakit yang berat sekalipun(*)

Sumber: Intisari
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved