Kampung Adat Kuta  

Era Digital di Kampung Adat Kuta yang Masih Sulit Sinyal (2)

Seperti halnya kampung-kampung adat yang ada di Jawa Barat. Kampung Kuta juga  berada di pelosok, jauh dari hingar bingar keramaian.

Penulis: Redaksi | Editor: Dwi Yansetyo Nugroho
Tribun Priangan
Era Digital di Kampung Adat Kuta yang Masih Sulit Sinyal 

Dinamika keseharian warga Kampung Kuta dilandasi aturan adat kearifan lokal. Dengan memegang budaya pantang larang (pamali)  keseimbangan alam di Kampung Kuta terjaga begitu juga dengan tatanan hidup warganya.

Penghormatan warga terhadap hutan membuat kawasan Leuweung Gede kelestariannya tetap terjaga sampai saat ini.

Puncak dari tradisi adat di Kampung Kuta, adalah Ritual Nyuguh. Ritual Nyuguh merupakan ungkapan rasa syukur atas kenikmatan dan kelancaran yang sudah dinikmari warga Kampung Kuta.

Termasuk keberhasilan bercocok tanam.

Baca juga: TribunPriangan.com Akan Launching, Pemred Tribun Jabar: Semoga Jadi Mata Lokal Menjangkau Indonesia

Ritual Nyuguh digelar setiap tanggal 25 Shafar tiap tahun atau pekan terakhir menjelang masuknya bulan Maulud.

Tahun 2022 ini, tradisi Nyuguh di Kampung Kuta digelar hari Kamis (22/9) lalu, dihadiri langsung oleh Wabup Ciamis Yana D Putra dan Dandim 0613/Ciamis Letkol Inf Wahyu Alifian Arisandi dan sejumlah pejabat lainnya.

Pada ritual Nyuguh tersebut ditampilkan keseniah gondang buhun (lisung), gembyung, ibing serta arak-arakan dongdang yang berisikan berbagai macam makanan.

Seperti ketupat, sayur-mayur, lauk pauk, hingga makanan khas tradisi.

Juga tak lupa berbagai jenis hasil tani baik itu berupa jagung, gabah, sayur mayur hingga buah-buahan. Acara Nyuguh  ditutup dengan makan bersama.

Tradisi Nyuguh di Kampung Kuta tersebut sarat dengan makna yang tersirat. T

radisi Nyuguh tersebut merupakan puncak silaturahmi warga Kampung Kuta. Baik itu warga yang tinggal di Kampung Kuta, maupun warga Kuta yang tinggal di rantau.

Menurut Kadus Kampung Kuta, Didi Sardi tidak banyak yang berubah dari tradisi Kampung Adat Kuta ditengah kemajuan era digital. Aturan adat tetap terjaga.

Baca juga: TribunPriangan.com, Portal ke-66 Tribun Network Besok Diluncurkan, Angkat Isu Lokal di 11 Daerah

Dengan adanya HP dengan fasilitas SMS maupun WA, kegiatan adat Kampung Kuta bisa diberitahukan lebih luas.

“Tradisi adat masih tetap terjaga. Tak banyak yang berubah, termasuk keseharian warga ” ujar Kadus Didi Sardi.

Kondisi yang saat ini serbuan era digital di Kampung Kuta masih terkendala sinyal yang lup lap (blank spot).

Meski sekitar 80 persen warga Kampung Kuta memiliki HP namun mereka tidak bisa leluasa menjelajahi dunia maya (layanan internet) karena tidak tersedianya sinyal yang menunjang.

Mereka harus berjuang dulu ke tempat yang tinggi untuk mendapatkan sinyal

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved