Angin Kencang di Sindangkasih

Kesaksian Warga Sindangkasih yang Rumahnya Rusak Diterjang Angin Kencang

Hujan deras disertai angin kencang yang melanda wilayah Kecamatan Sindangkasih, Kabupaten Ciamis menyebabkan puluhan rumah warga rusak parah

Penulis: Ai Sani Nuraini | Editor: Machmud Mubarok
Istimewa
TERKENA ANGIN - Kondisi rumah orangtua Lina di Dusun Ancol II, Desa Sindangkasih, Kecamatan sindangkasih yang mengalami kerusakan akibat angin puting beliung dan mulai diperbaiki kembali, Kamis (6/11/2025). 

Laporan Wartawan TribunPriangan.com, Ai Sani Nuraini

TRIBUNPRIANGAN.COM, CIAMIS – Hujan deras disertai angin kencang yang melanda wilayah Kecamatan Sindangkasih, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Rabu (5/11/2025) sore, menyebabkan puluhan rumah warga mengalami kerusakan cukup parah. 

Sejumlah warga terpaksa memperbaiki rumahnya secara swadaya sambil menunggu bantuan lanjutan dari pemerintah.

Salah seorang warga Dusun Ancol II, Desa Sindangkasih, Kecamatan Sindangkasih, Rudi, menuturkan bahwa angin mulai berhembus kencang sekitar pukul 14.00 WIB. 

“Awalnya hujan biasa, lama-lama anginnya kencang banget, kayak puting beliung. Banyak pohon tumbang, genteng sama asbes rumah beterbangan,” ujarnya, Jumat (7/11/2025).

Rumah Rudi mengalami kerusakan di bagian atap, terutama pada asbes yang beterbangan dan genteng yang rusak diterpa angin.

Baca juga: Hujan Deras dan Angin Kencang Terjang Sindangkasih, Puluhan Rumah Rusak

Akibatnya, air hujan masuk ke ruang tamu dan dapur sampai merusak alat elektronik seperti televisi.

“Kerugiannya kira-kira Rp 2 juta. Sudah mulai diperbaiki sedikit-sedikit, tapi harus beli asbes baru,” tambahnya.

Bahkan, pohon petai di depan rumahnya ikut tumbang diterpa angin kencang.

Rudi mengaku telah menerima bantuan dari BPBD berupa dua kasur, tiga selimut, dan satu terpal, sementara bantuan sembako datang dari pihak desa.

Kondisi serupa juga dialami Lina, warga lainnya yang tak jauh dari rumah Rudi.

Rumah orang tuanya rusak setelah tertimpa genteng dari bangunan pesantren di samping rumah. 

“Genteng dan atap rumah Bapak bolong semua. Sekarang sudah dibenerin lagi, tapi waktu itu beli gentengnya pakai uang sendiri,” katanya.

Menurut Lina, pihak pesantren sudah menunjukkan itikad baik untuk membantu mengganti kerusakan, meski hingga kini belum ada realisasi. 

Ia juga menyebutkan sempat terjadi hujan es dan pemadaman listrik saat kejadian.

Sumber: Tribun Priangan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved