Cerita Ajat Cuci Darah, 3 Tahun Lebih Bolak Balik Pangandaran - Banyumas

Ajat bercerita, perjalanan panjangnya sebagai pasien hemodialisis berawal dari penyakit diabetes yang dideritanya. 

Penulis: Padna | Editor: Dedy Herdiana
Istimewa/Humas Setda Pangandaran
CUCI DARAH - Ajat Sudrajat pasien hemodialisis di RSUD Pandega Pangandaran, sempat harus cuci darah bolak-balik Pangandaran - Banyumas. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna

TRIBUNPRIANGAN.COM, PANGANDARAN - Setelah lebih dari tiga setengah tahun melakukan perjalanan bolak-balik ke Banyumas demi menjalani hemodialisis, Ajat Sudrajat (60), warga Kecamatan Cijulang akhirnya bisa bernapas lebih lega. 

Kini, Ia menjalani cuci darah di RSUD Pandega Pangandaran yang jaraknya jauh lebih dekat dari rumahnya.

Ajat bercerita, perjalanan panjangnya sebagai pasien hemodialisis berawal dari penyakit diabetes yang dideritanya. 

Saat itu, Ia sedang menjalani pemeriksaan di RS Cicendo Bandung karena gangguan pada retina matanya.

"Awalnya saya mau operasi mata karena retina rusak, tapi waktu itu tensi selalu tinggi. Saya akhirnya diarahkan ke dokter penyakit dalam," ujar Ajat dalam video yang diterima Tribun Jabar, Selasa (18/11/2025) pagi.

Baca juga: 125 Anak di Jawa Barat pada 2023 Mesti Cuci Darah, Berikut Penyebab dan Cara Pencegahannya

Dari hasil pemeriksaan lanjutan di Bandung, kondisi ginjal Ajat dinyatakan bermasalah. Karena jarak Bandung terlalu jauh, Ia memilih melanjutkan pengobatan di Jawa Tengah. 

Di sana, Ia mendapat kepastian bahwa dirinya mengalami gagal ginjal dan harus menjalani cuci darah secara rutin.

"Cuci darah saya dijadwalkan dalam seminggu hampir dua kali, dan sekali proses bisa sampai empat jam," katanya.

Selama lebih dari 3,5 tahun, Ajat menempuh perjalanan antara Cijulang – Banyumas untuk menjalani terapi tersebut. 

Biaya dan tenaga menjadi tantangan tersendiri, meski Ajat terbantu dengan kepesertaan BPJS Kesehatan.

Karena jarak yang jauh dan kebutuhan untuk lebih dekat dengan fasilitas medis, akhirnya Ajat memutuskan pindah layanan ke RSUD Pandega Pangandaran

Keputusan itu menjadi titik balik bagi kenyamanannya sebagai pasien."Saya sangat terbantu soal transportasi. Bisa dibilang sekarang hampir tidak ada biaya transportasi," ucap Ajat.

Menurut Ajat, layanan hemodialisis di RSUD Pandega Pangandaran tidak hanya memudahkan akses tapi juga memberikan pengalaman pelayanan yang lebih baik.

"Di sini fasilitasnya bagus. Kalau dibandingkan dengan yang lain, rasanya RSUD Pandega lebih maju. Pelayanannya enak, ramah," ujarnya sambil tersenyum.

Sumber: Tribun Priangan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved