Update Terkini Jembatan Gantung di Pajaten Pangandaran yang Sebabkan 8 Siswa SMP Terjatuh ke Sungai
Sejumlah kepolisian dari Polsek Sidamulih, Sat Reskrim Polres Pangandaran, warga, dan perangkat Desa pun masih melakukan pemantauan di lokasi TKP.
Penulis: Padna | Editor: Dedy Herdiana
Sebelumnya, Kepala Desa Pajaten, Kostaman, menyebut, akses masyarakat antar Dusun dan antar Desa melalui jembatan gantung kini ditutup sementara pasca kejadian sejumlah siswa terjatuh ke sungai.
"Ya ditutup dulu, karena jembatannya kan miring. Saya sudah mengajukan untuk segera diperbaiki ke pihak pengembang untuk mengerjakan pembangunan jembatan tersebut. Katanya, hari ini akan datang ke lokasi dan mau memperbaiki," ujar Kostaman dihubungi Tribun Jabar melalui WhatsApp, Sabtu siang.
Baca juga: Ini Bentuk Jembatan Gantung Ambrol di Pangandaran yang Jatuhkan 8 Siswa
Memang, jembatan baru itu merupakan akses pertanian, pendidikan, dan aktivitas masyarakat lainnya. Kebetulan di sebrang jembatan banyak hamparan sawah dan ada satu sekolah jenjang SMP.
Selain sebagai akses masyarakat di Desa Pajaten, jembatan itu juga menghubungkan ke wilayah Desa Cikalong.
Sebelum dibangun dari sumber dana CSR sebuah BUMN, jembatan tersebut dulu sempat dua kali dibangun.
Jembatan pertama dulu habis terbawa banjir dan jembatan kedua yang dibangun oleh tim rescue, itu miring karena sudah lama.
"Nah, sekarang dibangun lagi dari CSR. Ya, semoga jembatan yang sekarang bisa secepatnya diperbaiki dan bisa dilewati masyarakat," ucapnya.
Sementara itu, seorang guru PJOK di SMP IT Darulhikmah yang mendampingi sejumlah siswa yang terjatuh, Ilham Habibie, mengatakan, sebelum terjatuh awalnya ada kegiatan olahraga berupa jalan santai.
"Posisi kita itu mau menyebrang ke arah menuju sekolah di Tarikolot. Pertama berangkat dari sekolah untuk olahraga itu memutar jalan dulu," ujar Ilham kepada Tribun di Puskesmas Cikembulan, Sabtu siang.
Ketika hendak menuju arah sekolahnya, rombongan anak-anak SMP itu kemudian menyebrang ke jembatan gantung yang baru dibangun sebulan ke belakang.
"Karena, kita tahu jembatan itu jembatan baru dan belum diresmikan. Jadi ketika nyebrang, posisi kita tadinya di tengah jembatan dan mau berfoto bersama," katanya.
Tapi sebelum berfoto bersama, kemudian pagar jembatan sisi kiri itu roboh yang kemungkinan kawatnya terlepas.
"Nah, anak-anak yang berada di sebelah kiri dekat pagar jembatan itu terjatuh. Kan pas mau foto, anak-anak perempuan berada di sebelah kiri dan anak-anak laki berada di sebelah kanan," ucap Ilham.
Sementara anak-anak yang berada di jembatan gantung tersebut ada sekitar 16 orang. Tapi ketika pagar jembatan roboh, 8 orang di antaranya terjatuh ke sungai.
Dari 8 anak itu, 4 anak dibawa ke Puskesmas Cikembulan yakni bernama Gina Sabha kelas 8, Zaskia kelas 8, Aulia Purnamasari kelas 8, dan Shifa kelas 7.
Meskipun demikian, Ia bersyukur, kondisi anak-anak saat ini sudah membaik. Namun hanya syok dan memar kecil saja.
"Alhamdulillah sekarang mereka sudah pada sehat, tapi masih sedikit syok dengan kejadian tadi pagi," ujarnya. (*)
Karang Taruna Bina Remaja Desa Sindangwangi Gelar Road Show ke Dusun-dusun, Edukasi Bahaya Narkoba |
![]() |
---|
Usai 8 Siswa MI di Pangandaran Keracunan MBG, Puskesmas dan Polisi Masih Tunggu Hasil Lab Sampel |
![]() |
---|
Diky Candra Dorong Percepatan Pembangunan Perumahan Dengan Menggandeng CSR |
![]() |
---|
Bupati Pangandaran Turunkan Satgas Evaluasi MBG Buntut Keracunan di Cigugur |
![]() |
---|
Bikin 8 Siswa Jatuh, Jembatan Gantung di Pajaten Pangandaran Ditutup |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.