Naskah Khutbah Jumat

Naskah Khutbah Jumat 7 November 2025: Bersihkan Hati Maka Bisa Terhindar dari Sifat Kemunafikan

Berikut Naskah Khutbah Jumat 7 November 2025: Bersihkan Hati Maka Bisa Terhindar dari Sifat Kemunafikan

Tribunpriangan.com/Dedy Herdiana
NASKAH KHUTBAH JUMAT - Naskah Khutbah Jumat 7 November 2025: Bersihkan Hati Maka Bisa Terhindar dari Sifat Kemunafikan 

Artinya: “Apakah si fulan hadir (untuk shalat jama’ah)?” Para sahabat menjawab, “Tidak.”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya lagi,

أَشَاهِدٌ فُلَانٌ

Artinya: “Apakah si fulan hadir?” Para sahabat menjawab, “Tidak.”

Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ هَاتَيْنِ الصَّلَاتَيْنِ أَثْقَلُ الصَّلَوَاتِ عَلَى الْمُنَافِقِينَ

Artinya: “Sesungguhnya dua shalat ini (shalat isya’ dan shalat subuh) adalah shalat yang paling berat dikerjakan bagi orang-orang munafik.” (HR. Abu Dawud No. 554 dan An Nasa’i No. 843).

Kalau kita merasa berat untuk shalat subuh dan isya di masjid, maka merenunglah, “Jangan-jangan saya ini munafik?”

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 7 November 2025: Kekhawatiran Nabi kepada Umatnya Bila Dilapangkan Rezeki

Tanda Orang Munafik

Nabi ‘Alaihishallatu wa Sallam memberitahukan kepada kita beberapa kriteria orang-orang munafik;

آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلاَثٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ، وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ، وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ

Artinya: “Tanda orang munafik ada tiga, (yaitu) jika berbicara ia berdusta, jika berjanji ia ingkar janji, dan jika diberi amanah ia berkhianat.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hati-hati yang berbisnis atau berjual-beli dan masih suka harrat (berbohong), jangan-jangan engkau berada di shafnya orang-orang munafik.

Janji pekan depan, Jum’at depan, bulan depan, hingga setahun dia tidak membayar hutang. Tapi dia berjanji, namun dia ingkar terhadap janjinya.

Baca juga: Kumpulan Khutbah Jumat Jumadil Ula Bertemakan Akhlak dan Pengurusan Harta

- Islamophobia

Ahibbati Fillah,

Kalau kita membaca sejarah bagaimana sepak terjang orang-orang munafik di sepanjang sejarah Islam, ternyata mereka adalah orang-orang yang Islamophobia. Mereka itu takut dengan ajaran Islam dan berat menerima hukum-hukum ‘Azza wa Jalla. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ آمِنُوا كَمَا آمَنَ النَّاسُ قَالُوا أَنُؤْمِنُ كَمَا آمَنَ السُّفَهَاءُ ۗ أَلَا إِنَّهُمْ هُمُ السُّفَهَاءُ وَلَٰكِنْ لَا يَعْلَمُونَ

Artinya: “Apabila dikatakan kepada mereka: “Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang lain telah beriman”. Mereka menjawab: “Akan berimankah kami sebagaimana orang-orang yang bodoh itu telah beriman?” Ingatlah, sesungguhnya merekalah orang-orang yang bodoh; tetapi mereka tidak tahu.” (QS. Al-Baqarah[2]: 13)

Na’uudzu billahi min dzalik. Mereka disuruh beriman seperti berimannya para sahabat, namun mereka menganggap para sahabat adalah orang-orang bodoh.

Baca juga: Teks Khutbah Jumat 31 Oktober 2025, Jumadil Ula: Keisimewaan Hari Jumat yang Sering Terlupakan

- Su’uzhan Kepada Allah

Di antara sifat orang-orang munafik yaitu jika mereka melihat kemenangan umat Islam, mereka merasa sakit hati. Jika melihat kekalahan umat Islam, mereka bergembira. Mereka orang-orang yang su’uzhan kepada Allah Jalla Jalaluhu. Berbeda dengan orang-orang beriman yang mereka selalu berbaik sangka kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Ketika terjadi Perang Ahzab pada tahun ke-5 Hijriyah, kota Madinah diserang dengan 10 ribu pasukan. Apa kata orang-orang munafik?

وَإِذْ يَقُولُ الْمُنَافِقُونَ وَالَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ مَا وَعَدَنَا اللَّهُ وَرَسُولُهُ إِلَّا غُرُورًا

Artinya: “Dan (ingatlah) ketika orang-orang munafik dan orang-orang yang berpenyakit dalam hatinya berkata: “Allah dan Rasul-Nya tidak menjanjikan kepada kami melainkan tipu daya”. (QS. Al-Ahzab[33]: 12)

Sedangkan orang-orang beriman ketika melihat musibah, bencana, dan pasukan perang itu datang, mereka mengatakan,

هَٰذَا مَا وَعَدَنَا اللَّهُ وَرَسُولُهُ وَصَدَقَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ ۚ

Artinya: “Inilah yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya kepada kita”. (QS. Al-Ahzab[33]: 22)

Mereka selalu yakin dengan janji Allah Jalla Jalaluhu. Jangan sampai kita su’uzhan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala gara-gara ekonominya sulit. Gara-gara kondisi susah, mulailah kita berprasangka buruk kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Jika sedang senang hatinya, dia mengatakan, “Aku beriman, ini agama yang benar.”

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 31 Oktober 2025, Spesial Jumadil Ula: Sukses Jadi Insan Beruntung di Akhirat

- Beriman Di Tepian

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَعْبُدُ اللَّهَ عَلَىٰ حَرْفٍ ۖ فَإِنْ أَصَابَهُ خَيْرٌ اطْمَأَنَّ بِهِ ۖ وَإِنْ أَصَابَتْهُ فِتْنَةٌ انْقَلَبَ عَلَىٰ وَجْهِهِ

Artinya: “Dan di antara manusia ada orang yang menyembah Allah dengan berada di tepi; maka jika ia memperoleh kebajikan, tetaplah ia dalam keadaan itu, dan jika ia ditimpa oleh suatu bencana, berbaliklah ia ke belakang.” (QS. Al-Hajj[22]: 11)

Kalau mendapat kenikmatan/ keluasan rezeki atau kelancaran usahanya dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, dia mengatakan, “Ini agama yang benar.”

Tapi kalau mendapat cobaan/ fitnah dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, bubar imannya.

Baca juga: Naskah Singkat Khutbah Jumat 31 Oktober 2025: Menciptakan Keluarga Harmonis Islami

- Bersegera Dalam Beramal

Nabi ‘Alaihisshalatu wa Sallam bersabda,

بَادِرُوا بِالأَعْمَالِ فِتَنًا كَقِطَعِ اللَّيْلِ الْمُظْلِمِ يُصْبِحُ الرَّجُلُ مُؤْمِنًا وَيُمْسِى كَافِرًا أَوْ يُمْسِى مُؤْمِنًا وَيُصْبِحُ كَافِرًا يَبِيعُ دِينَهُ بِعَرَضٍ مِنَ الدُّنْيَا

Artinya: “Bersegeralah melakukan amalan shalih sebelum datang fitnah (musibah) seperti potongan malam yang gelap. Yaitu seseorang pada waktu pagi dalam keadaan beriman dan di sore hari dalam keadaan kafir. Ada pula yang sore hari dalam keadaan beriman dan di pagi hari dalam keadaan kafir. Ia menjual agamanya karena sedikit dari keuntungan dunia” (HR. Muslim)

Kita ini sering mendengarkan ceramah/ pidato/ khutbah. Coba tanyakan, berapa yang kita amalkan? Atau kita hanya mengatakan “Ini bagus, penjelasannya detail“. Bukan itu yang diharapkan.

Abu Darda’ radhiyallahu ta’ala ‘anhu mengatakan, “Mungkin ada saatnya nanti, yang mana iman itu seperti pakaian yang bisa ditanggalkan dan bisa dipakai lagi.”

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِلْمُؤْمِنِينَ وَٱلْمُؤْمِنَٰتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 31 Oktober 2025: Cara Menjaga Privasi dan Menutup Aib Orang di Era Digital

Khutbah 2

اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ 

 

Simak berita update TribunPriangan.com lainnya di: Google News

Sumber: Tribun Priangan
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved