Keracunan MBG di Cisarua
Keracunan MBG di Cisarua Bikin Orang Tua Trauma, 2 Anaknya Masih Lemas, Anggota DPRD Desak Evaluasi
Jajang Mulyana mengaku trauma dengan program Makan Bergizi Gratis (MBG) usai dua putrinya menjadi korban keracunan MBG di Cisarua, Bandung Barat.
Laporan Reporter Tribunjabar.id Rahmat Kurniawan
TRIBUNPRIANGAN.COM, BANDUNG BARAT - Jajang Mulyana mengaku trauma dengan program Makan Bergizi Gratis (MBG) usai dua putrinya menjadi korban keracunan MBG di Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Jajang mengaku dua putrinya yang duduk di kelas XI SMK Negeri 1 Cisarua dan kelas 4 SD Negeri 1 Garuda Cisarua mengalami mual, pusing, dan tubuh bergetar karena keracunan MBG. Kedua putrinya pun sempat mendapatkan perawatan di posko SMP Negeri 1 Cisarua meski akhirnya diperbolehkan pulang.
"Anak saya dua duanya kena pak, tadi yang kelas 2 SMK sama ini kelas 4 SD. Sekarang masih lemas, udah dibawa pulang," kata Jajang sambil menggandeng putrinya di Posko SMP Negeri 1 Cisarua, Rabu (15/10/2025).
Jajang pun mengaku tidak lagi mengizinkan kedua putrinya untuk mengonsumsi MBG. Dia khawatir keracunan akan kembali terjadi di hari-hari mendatang.
Baca juga: Murkanya Aang Usai Anaknya Keracunan MBG di SMPN 1 Cisarua KBB: Stop MBG Selamanya
"Saya trauma pak, kalau ada MBG lagi ya, tidaklah pak, tolak ajalah. Tidak diizinkan, soalnya ini anak dua duanya keracunan," ujarnya.
Di lokasi yang sama, Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Bandung Barat, Pither Tjuandys sempat menjenguk Jajang yang tengah menunggu anaknya di ruang 2 posko keracunan MBG di SMP Negeri 1 Cisarua. Pither mengaku prihatin dengan peristiwa keracunan MBG di Cisarua Bandung Barat.
Apalagi, peristiwa serupa pernah terjadi di Kecamatan Cipongkor dan Cihampelas pada tanggal 22 dan 24 September 2025.
"Tentu Saya cukup prihatin dengan adanya insiden keracunan makanan MBG ini," kata Pither.
Pither pun mendesak adanya evaluasi menyeluruh terhadap penyelenggaraan MBG khususnya di Bandung Barat. Lebih teknis, pengawasan lintas instansi harus dilakukan sehingga tahap-tahap penyelenggaraan MBG mulai dari penyediaan bahan baku, proses memasak, hingga penyajian dapat dilakukan sesuai dengan standar.
"Evaluasi secara ketat, lebih ekstra sehingga tidak terulang kembali. Karena ini bukan hal yang sepele karena mengganggu belajar anak anak sekolah, pemerintah dengan tim yang benar-benar turun untuk mengkaji, melihat penyediaan makanan, proses masak, sampai packing, sampai diantar sehingga tidak terulang lagi keracunan," tegasnya.
Baca juga: Update Korban Keracunan MBG di Cisarua Bandung Barat, Mencapai 345 Siswa dan 4 Guru
Selain itu, kepemilikan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi merupakan hal mutlak yang harus dipenuhi oleh setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Dia pun mendorong Pemda Bandung Barat memfasilitasi adanya akselerasi kepemilikan SLHS bagi setiap SPPG.
"Itu harus, bersertifikat jelas, berpengalaman, sehingga makanan steril tidak asal saji," tegasnya.
Di sisi lain, Pither pun mewanti-wanti instansi terkait agar memberikan perhatian serius terhadap peristiwa keracunan MBG di Bandung Barat. Dia khawatir, rentetan keracunan membuat siswa orang maupun orang tua enggan mengonsumsi MBG.
"Nanti mereka malah takut menerima makanan MBG. Tadi saya ngobrol sama anak yang ada di posko dia tegas tidak mau lagi MBG, itu yang kita khawatirkan," tandasnya.
Baca juga: Daftar 7 Faskes yang Jadi Tempat Perawatan Korban Keracunan MBG di Cisarua, Ada RSUD Lembang
| Update Korban Keracunan MBG di Cisarua Bandung Barat, Mencapai 345 Siswa dan 4 Guru |
|
|---|
| 4 Guru SD Dibawa ke Posko Keracunan MBG Cisarua Bandung Barat |
|
|---|
| Daftar 7 Faskes yang Jadi Tempat Perawatan Korban Keracunan MBG di Cisarua, Ada RSUD Lembang |
|
|---|
| Keracunan MBG Lagi, Giliran Siswa SMKN 1 Cisarua Bandung Barat Bertumbangan |
|
|---|
| UPDATE Data Terbaru: 132 Siswa di Cisarua Bandung Barat Keracunan MBG |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.