Ribuan Warga Tasik Positif TB

2.600 Warga Tasikmalaya Positif TB, 40 Persen Balita, Ini Yang Dilakukan Dinas Kesehatan

temuan kasus TBC di Kota Tasikmalaya ada 2.600 orang positif TBC dan tengah diobati Dinas Kesehatan.

Penulis: Jaenal Abidin | Editor: Machmud Mubarok
TribunPriangan.com/Jaenal Abidin
GEBYAR TOSS - Seorang warga diperiksa petugas di stan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tasikmalaya di Car Free Day (CFD) di kawasan Cilembang, Kecamatan Cihideung, Minggu (9/11/2025). Dinkes melaksanakan gebyar edukasi tentang temukan obati sampai sembuh (TOSS) Turberculosis (TBC) karena saat ini ada 2600 warga Tasik positif TBC. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tasikmalaya melaksanakan gebyar edukasi tentang temukan obati sampai sembuh (TOSS) Turberculosis (TBC) c Saat ini ada 2600 warga Tasik positif TBC. 
Ringkasan Berita:
  • Kegiatan edukasi “Temukan, Obati Sampai Sembuh (TOSS)” TBC digelar di kawasan Car Free Day Cilembang, Cihideung Kota Tasikmalaya
  • Berdasarkan data Dinkes, ada sekitar 2.600 warga positif TBC, seluruhnya tengah menjalani pengobatan intensif; sekitar 40 persen di antaranya adalah balita.
  • Dinkes mengedukasi masyarakat bahwa TBC adalah infeksi bakteri yang menular melalui batuk dan bersin, namun dapat disembuhkan dengan pengobatan rutin

Laporan wartawan TribunPriangan.com, Jaenal Abidin 

TRIBUNPRIANGAN.COM, KOTA TASIKMALAYA - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tasikmalaya melaksanakan gebyar edukasi tentang temukan obati sampai sembuh (TOSS) Tuberculosis (TBC) di Car Free Day (CFD) di kawasan Cilembang, Kecamatan Cihideung, Minggu (9/11/2025).

Berdasarkan data dari Dinkes Kota Tasikmalaya dilansir TribunPriangan.com, temuan kasus TBC ada 2.600 orang positif TBC dan tengah diobati Dinas Kesehatan.

"Bahwa ini adalah komitmen di 8 provinsi di Indonesia yang kasus TBC-nya tinggi, termasuk di Jawa Barat," ungkap Kadinkes Kota Tasikmalaya dr. Asep Hendra Hendriana kepada wartawan TribunPriangan.com, Minggu.

Selain itu, gebyar ini dilaksanakan di Kota Tasikmalaya karena Jawa Barat berada di rangking nomor 2 se-Indonesia saat ini jumlah kasus TBC.

"Jadi saat rapat di provinsi kita ditunjuk untuk melaksanakan kegiatan ini secara gebyar dan serempak di seluruh kabupaten kota di Jawa Barat," ungkap dr Asep.

Untuk pelaksanaan gebyar kali ini yang  digaungkan adalah temukan, obati sampai sembuh. Jadi kasus TBC ini harus ditemukan, di-screning sejak dini.

"Kalau sudah ketemu kita obati. Yaitu dengan pengobatan jangka panjang, sampai 6 bulan. Itu harus sampai sembuh pengobatannya. Jadi, Itu yang sekarang digaungkan dengan diobati sampai tuntas serta sembuh," jelasnya.

Baca juga: Kisah Pengabdian Elah Mudrikah, Kader TBC Ciamis Pernah Jaminkan KTP di RSUD Demi Pasien

Baca juga: Ini yang Disiapkan RSUD Ciamis dalam Upaya Mengeliminasi Tuberkulosis 2030

Ketika ditanyai jumlah data kasus TBC di Kota Tasikmalaya memang ada, tapi semuanya tengah diobati secara intensif.

"Data di kita khusus Kota Tasikmalaya sekitar 2600an orang itu sudah positif TBC dan sedang kita obati. Dari data itu sekitar 40 persennya atau sekitar 400 adalah balita," pungkasnya.

Pihaknya tengah fokus terhadap kasus TBC dengan melaksanakan, investigasi agar memutus mata rantai penyebaran TB di Kota Tasikmalaya.

"Rantai penularannya dari drop plate ya, dari batuk, bersin ya sama halnya penularannya seperti Covid-19, hanya proses penyembuhannya cukup panjang," ucapnya.

Mantan Kabid P2P Dinkes ini mengaku, dilakukan gebyar untuk memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa TB itu bukan penyakit keturunan, dan bukan penyakit kiriman. 

"Dia itu infeksi bakteri dan bisa disembuhkan. Bila mana bergejala untuk bisa segera ke puskesmas atau faskes terdekat agar kita deteksi apakah tertular atau tidak. Jika betul, obatnya ada dan bisa sembuh," kata dr Asep. (*)

 

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved