Saep Lukman Luncurkan Novel PANCANITI dan Rahasia Manuskrip 17 di Cianjur

Novel PANCANITI & Rahasia Manuskrip 17 dinilai menghadirkan warna baru dalam dunia sastra daerah karena berhasil memadukan sejarah lokal

Editor: ferri amiril
istimewa
NOVEL PANCANITI - Novel PANCANITI & Rahasia Manuskrip 17 dinilai menghadirkan warna baru dalam dunia sastra daerah karena berhasil memadukan sejarah lokal, sains futuristik, dan simbolisme angka.  

Ringkasan Berita:

  • Peluncuran Novel PANCANITI & Rahasia Manuskrip 17 Jadi Momentum Kebangkitan Budaya
  • Ketua DPRD Cianjur: Literasi Adalah Infrastruktur Batin Bangsa
  • Penulis Saep Lukman memperkenalkan konsep Numerologi Naratif

TRIBUNPRIANGAN.COM, CIANJUR – Ketua DPRD Kabupaten Cianjur, Ir. Hj. Metty Triantika, MT,  mengungkapkan literasi merupakan “infrastruktur batin bangsa” saat menghadiri peluncuran novel “PANCANITI & Rahasia Manuskrip 17” karya jurnalis dan penulis senior Saep Lukman di Gedung Arpusda Cianjur.

Menurutnya, karya tersebut membuktikan bahwa gagasan besar tidak hanya dapat diperjuangkan melalui panggung politik, tetapi juga melalui pena dan imajinasi.

“Karya seperti ini membuktikan bahwa gagasan bisa diperjuangkan bukan hanya lewat panggung politik, tapi juga lewat tulisan. Literasi adalah infrastruktur batin bangsa,” ujar Ketua DPRD di hadapan para tamu undangan, komunitas literasi dan pegiat budaya Cianjur tersebut.

Acara peluncuran buku yang diinisiasi Lokatmala Foundation bekerja sama dengan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Cianjur serta komunitas Teh Metty Peduli itu dihadiri dua narasumber utama, yaitu Dr. Yus Wiradiredja, Maestro Mamaos Cianjuran, dan Ilham Nurwansah, M.Pd., Filolog sekaligus Ketua Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kabupaten Cianjur.

Novel PANCANITI & Rahasia Manuskrip 17 dinilai menghadirkan warna baru dalam dunia sastra daerah karena berhasil memadukan sejarah lokal, sains futuristik, dan simbolisme angka. 

Penulis Saep Lukman memperkenalkan konsep Numerologi Naratif, yaitu pendekatan semiotik yang menjadikan angka sebagai struktur makna dalam cerita. “Tahun 2552 dalam novel ini adalah cermin antara masa lalu dan masa depan. Angka 17 bukan hanya jumlah senar kecapi, tapi resonansi antara langit dan bumi,” ujar Saep Lukman.

Saep menjelaskan, novel ini tidak hanya hasil imajinasi, tetapi juga riset panjang terhadap naskah-naskah klasik Sunda dan ajaran moral Dalem Pancaniti. Ia menggambarkan kisah futuristik yang berakar pada filosofi lokal dan menggambarkan hubungan manusia, bunyi, dan semesta melalui metafora angka.

Dr. Yus Wiradiredja dalam sesi diskusi menilai, karya tersebut adalah “mamaos modern” karena menulisnya dengan pola irama seperti tembang Cianjuran. “Kang Saep menulis seperti menembang. Setiap kata punya getar, setiap angka punya nada. Ini bisa disebut sebagai sastra yang hidup,” katanya.

Sementara Ilham Nurwansah menyebut novel PANCANITI sebagai tonggak baru sastra daerah yang berpikir global. “Karya ini membuktikan bahwa tradisi tidak berhenti di masa lalu. Ia bisa bertransformasi melalui medium baru yang sejalan dengan perkembangan teknologi,” ujarnya.

Dalam sambutannya, Ketua DPRD berharap karya tersebut menjadi penggerak gerakan literasi di Cianjur. “Bangsa yang besar tidak hanya dibangun oleh jalan dan gedung, tetapi oleh kekuatan pikiran dan imajinasi. Saya berharap PANCANITI menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk menulis dan membaca lebih banyak,” kata Metty yang juga Bendahara Umum DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Barat itu.

Acara peluncuran dimeriahkan petikan kecapi oleh Alief Yusuf dan tembang khusus dari Maestro Mamaos Cianjuran, Dr. Yus Wiradiredja. Suasana yang khidmat dan reflektif menandai semangat baru bagi dunia literasi dan kebudayaan di Cianjur. Melalui PANCANITI & Rahasia Manuskrip 17, seolah menegaskan posisi Cianjur sebagai tanah yang tidak hanya subur untuk padi dan kopi tetapi juga untuk gagasan dan imajinasi yang melintasi zaman.(*)

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved