Seorang Siswi MTs di Cikembar Sukabumi Akhiri Hidup, Tulis Surat Terakhir, Sebut Penyebab Aksinya

Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Dian Herdiansyah.

TRIBUNPRIANGAN.COM. SUKABUMI - Warga Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dikejutkan oleh peristiwa duka yang menimpa salah satu warganya, seorang remaja putri berinisial AK (14) keadaan dalam tergantung di kusen pintu. 

Korban meninggal dunia diduga bunuh diri. AK diduga sering mendapatkan tindakan bullying oleh teman-temannya di salah satu sekolah MTS Negeri yang ada di Kecamatan Cikembar. 

Sekretaris Desa, Bojong, Dede Nuryadin mengatakan, peristiwa tersebut pertama kali diketahui oleh nenek korban. 

Saat hendak mengambil air, sang nenek mendapati pintu kamar cucunya dalam keadaan tertutup dan terhalang sesuatu. Setelah diperiksa, ternyata AK sudah tidak bernyawa.

"Nenek korban sangat terkejut dan langsung meminta pertolongan warga sekitar. Kejadiannya diketahui sekitar pukul sebelas malam," ujar Dede saat diwawancarai awak media, Rabu (29/10/2025).

Tak lama setelah kejadian, warga segera menghubungi aparat desa dan pihak berwenang. Petugas dari Polsek, Koramil, Puskesmas, serta Satpol PP tiba di lokasi untuk melakukan penanganan dan pemeriksaan awal.

Korban diketahui tinggal bersama ibu dan neneknya, sementara ayahnya bekerja di luar kota. 

"Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, korban diduga meninggal dunia akibat gantung diri menggunakan kain samping di pintu kamar," ucapnya. 

Baca juga: Pria Asal Parungponteng Tasikmalaya Nekat Akhiri Hidup di Belakang Rumah

Baca juga: Terungkap! Penyebab Siswa SMAN 6 Garut Nekat Akhiri Hidup, Bukan Dibully

Setelah proses pemeriksaan selesai, jenazah korban dievakuasi dan dimakamkan pada Rabu pagi (30/10) dengan disaksikan keluarga dan warga sekitar.

"Korban dikuburkan oleh keluarga dan warga tadi pagi," tutupnya. 

Terkait dengan meninggalnya AK dengan cara mengakhiri hidupnya ini, pihak kepolisian setempat sudah melakukan penyelidikan awal. Namun hingga saat ini belum ada keterangan resmi.

Tinggalkan Surat

Sebelum korban mengakhiri hidupnya, ia sempat menuliskan surat dengan tulisan tangannya.

Dalam surat tersebut, ia mencurahkan isi hatinya yang selama ia alami di sekolah.