Balita Garut Diduga Alami Kekerasan Dibantah Sang Ibu, Terungkap Anaknya Idap Penyakit Langka

Indah mengaku sempat membawa anaknya ke pengobatan alternatif, dan hasilnya dinyatakan tidak ada tulang yang remuk. 

Penulis: Sidqi Al Ghifari | Editor: Dedy Herdiana
Tribunpriangan.com/Sidqi Al Ghifari
BANTAH ANIAYA – Orangtua SA (2) Indah Marlianti (23) membantah tudingan telah melakukan kekerasan terhadap anaknya. Ia menyebut bahwa anaknya itu mengidap penyakit Osteogenesis Imperfecta (OI). Ia ditemui di kediamannya di Kampung Kandang Sapi, Kelurahan Sukanegla, Kecamatan Garut Kota, Jawa Barat, Selasa (12/11/2025) sore. 

"Kami menemukan bahwa dari hasil asesmen yang kami lakukan hari ini, kami secara kasat mata tidak menemukan terjadinya kekerasan pada anak," ujar Ketua Forum KPAID Jabar Ato Rinanto kepada awak media usai mengunjungi kediaman korban, Rabu (12/11/2025) sore.

Ia menuturkan, salah satu indikator yang terlihat adalah meskipun pihaknya tidak membawa psikolog, anak tersebut tampak tidak menunjukkan tanda-tanda trauma. Kondisinya terlihat tenang dan mampu berinteraksi dengan baik.

Ia menambahkan, luka yang semula cukup serius pun kini berangsur membaik. Bahkan, dalam waktu relatif singkat, luka-luka tersebut mulai menghilang.

"Bahkan tangan yang diduga ada keretakan tulang ternyata juga anak masih beraktivitas normal seperti biasa,"

"Walaupun nanti mungkin keputusan yang resmi tentu akan diputuskan oleh pihak rumah sakit," lanjutnya 

Dari hasil asesmen sementara itu, pihaknya juga belum bisa menyimpulkan apakah terdapat kekerasan terhadap anak.

Dari pengakuan orangtua SA ungkapnya, anak tersebut memiliki penyakit atau kelainan genetika yang sudah diidap sejak 7 bulan yang lalu.

"Kami belum bisa menyimpulkan apakah ada kekerasan apakah ini ada penyakit lain yang disebut dengan gangguan genetika. Kita tidak mengetahui, kita tunggu proses berikutnya," kata Ato.

Ia mengimbau masyarakat untuk tidak terburu-buru menjustifikasi terkait apa yang terjadi pada anak tersebut.

Menurutnya, diperlukan kehati-hatian dalam menanggapi informasi yang beredar agar tidak menimbulkan kesimpulan yang keliru.

Ia juga mendorong pihak rumah sakit maupun kepolisian untuk segera memberikan penjelasan secara rinci mengenai hasil diagnosis kesehatan anak tersebut, yang saat ini masih dalam proses di RSUD dr. Slamet Garut.

"Namun demikian yang kita ketahui bersama bahwa ada dari pihak kakek yang melaporkan ke pihak kepolisian itu harus menghargai," ucapnya.

 

 

Sumber: Tribun Priangan
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved