Kisah Zulfa, Pelajar Asal Garut yang Bikin Warganet Terenyuh, Bawa Adiknya Berusia 16 Bulan Sekolah

Kisah Zulfa seorang pelajar kelas 7 Tsanawiyah di Kabupaten Garut membuat jutaan pengguna media sosial terenyuh

Penulis: Sidqi Al Ghifari | Editor: Dedy Herdiana
Tribunpriangan.com/Sidqi Al Ghifari
PELAJAR VIRAL - Zulfatunnisa Qaulani Ma'ruf (13) dan keluarga saat ditemui di kediamannya di Kampung Panyingkiran, Desa Situsaeur, Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Kamis (30/10/2025). 

Ringkasan Berita:Viral di Media Sosial: Kisah Zulfa menyentuh jutaan pengguna media sosial.
 
Pihak sekolah mengizinkan Zulfa membawa adiknya ke kelas (tidak setiap hari dan hanya pada jam santai/menjelang pulang)
 
Orang tua Zulfa fokus bolak-balik rumah sakit untuk pengobatan anak bungsu.
 
Orang tua Zulfa berharap usahanya bisa dikembangkan dan pendidikan Zulfa dapat berjalan baik hingga jenjang yang lebih tinggi, serta cita-citanya tercapai.

 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Garut, Sidqi Al Ghifari

TRIBUNPRIANGAN.COM, GARUT - Kisah Zulfatunnisa Qaulani Ma'ruf (13) seorang pelajar kelas 7 Tsanawiyah di Kabupaten Garut membuat jutaan pengguna media sosial terenyuh. 

Ia viral usai sebuah vide

o memperlihatkan dirinya tengah belajar di ruang kelas sembari membawa adiknya sendiri yang masih berusia 16 bulan.

Dalam video lain, ia tampak duduk di halaman kelas, di sebelahnya tergeletak wadah berisi jajanan yang tengah ia jual.

Zulfa merupakan pelajar di MTS Al Iryad, ia merupakan warga Kampung Panyingkiran, Desa Situsaeur, Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Kediaman Zulfa tak jauh dari sekolahnya, hanya sekitar lima menit berjalan kaki dari gerbang.

Saat disapa jurnalis Tribunjabar.id senyum manisnya merekah, ia baru saja beraktivitas di lapangan sekolah sesaat sebelum jam pulang.

"Alhamdulillah sehat, kaget senang (bisa viral)" ungkapnya, Kamis (30/10/2025) siang di ruangan kepala sekolah.

Baca juga: Sosok Zulfa Pelajar Garut Bawa Adik ke Sekolah, Cita-cita Jadi Fotografer

Didampingi Kepala MTs Al Iryad, Reni Sari Anggraeni, Zulfa menuturkan bahwa ia kini menjalani hari-harinya seperti biasa yakni membantu orang tua mengasuh sang adik dan berjualan makanan ringan di sekolah.

Sepulang sekolah, ia juga diketahui berjualan dari hasil panen ayahnya di ladang seperti timun, cabe dan sayuran lain.

Ia kemudian menjelaskan momen saat dirinya membawa sang adik ke sekolah, hal itu ungkapnya untuk membantu meringankan ibunya yang menemani sang ayah mengurus ladang.

"Karena mamah dan bapak lagi ke sawah, jadi ga ada yang jagain ade," ungkapnya.

Tak lama kemudian ia mengajak wartawan untuk bertemu langsung dengan keluarganya di rumah.

Sumber: Tribun Priangan
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved