TRIBUNPRIANGAN.COM - Setiap insan yang lahir ke dunia telah membawa catatan takdir yang tak terlihat oleh mata, namun nyata dalam kehendak Sang Pencipta.
Dalam ajaran Islam, kehidupan manusia bukan sekadar peristiwa kebetulan, melainkan rangkaian skenario ilahi yang telah ditetapkan jauh sebelum ia menghirup napas pertamanya.
Sejak ruh ditiupkan dalam rahim ibunya, manusia telah melewati tahapan penciptaan yang luar biasa agung.
Dalam perut sang ibu, selama empat puluh hari pertama ia berupa nutfah (setetes air), lalu menjadi segumpal darah (alaqah), lalu segumpal daging (mudhghah), hingga akhirnya ditiupkan ruh.
Baca juga: ONE DAY ONE HADITS Senin 4 Agustus 2025/10 Shafar 1447 H: Pahala Jariyah dan Dosa Jariyah
Di saat itulah, malaikat mencatat empat hal penting bagi manusia: rezeki, ajal, amal, dan takdirnya: bahagia atau celaka.
Dalam sebuah hadits berbunyi:
عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَبْدِ اللهِ بنِ مَسْعُوْدٍ رضي الله عنه قَالَ: حَدَّثَنَا رَسُوْلُ اللهِ ﷺ وَهُوَ الصَّادِقُ الْمَصْدُوْقُ:
إِنَّ أَحَدَكُمْ يُجْمَعُ خَلْقُهُ فِي بَطْنِ أُمِّهِ أَرْبَعِيْنَ يَوْمًا نُطْفَةً، ثُمَّ يَكُوْنُ عَلَقَةً مِثْلَ ذَلِكَ، ثُمَّ يَكُوْنُ مُضْغَةً مِثْلَ ذَلِكَ، ثُمَّ يُرْسَلُ إِلَيْهِ الْمَلَكُ فَيَنْفُخُ فِيْهِ الرُّوْحَ، وَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعِ كَلِمَاتٍ: بِكَتْبِ رِزْقِهِ، وَأَجَلِهِ، وَعَمَلِهِ، وَشَقِيٌّ أَوْ سَعِيْدٌ...
Dari Abū ‘Abdir-Raḥmān ‘Abdullāh bin Mas‘ūd رضي الله عنه ia berkata:
Rasūlullāh ﷺ menyampaikan kepada kami—dan beliau adalah orang yang benar lagi dibenarkan:
“Sesungguhnya salah seorang di antara kalian penciptaannya dikumpulkan di dalam perut ibunya selama empat puluh hari dalam bentuk nutfah (air mani), kemudian menjadi ‘alaqah (segumpal darah) selama itu pula, kemudian menjadi mudhghah (segumpal daging) selama itu pula, lalu diutuslah malaikat kepadanya, kemudian malaikat itu meniupkan ruh ke dalamnya, dan diperintahkan menulis empat hal: rizkinya, ajalnya, amalnya, dan celaka atau bahagianya (di akhirat)
Demi Allāh ﷻ yang tidak ada ilāh (sesembahan yang haq) selain-Nya,
sungguh ada di antara kalian yang melakukan amalan penduduk surga
hingga jarak antara dirinya dan surga tinggal sehasta saja,
namun ketetapan takdir mendahuluinya, maka ia pun beramal dengan amalan penduduk neraka lalu masuk neraka.
Dan sungguh ada pula di antara kalian yang melakukan amalan penduduk neraka
hingga jarak antara dirinya dan neraka tinggal sehasta saja,
namun ketetapan takdir mendahuluinya, maka ia pun beramal dengan amalan penduduk surga lalu masuk surga.”
(HR. al-Bukhārī dan Muslim).
Baca juga: ONE DAY ONE HADITS, 28 Juli 2025: ITTAQILLĀH! Getaran Hati Orang Beriman Jika Nama Allāh Disebut
Pelajaran dari Hadits:
1. Taqdir makhluk telah ditentukan jauh sebelum ia lahir, termasuk rizki, ajal, amal, dan nasib akhir (celaka atau bahagia).
2. Amalan dinilai berdasarkan akhir hayatnya, bukan awal atau tengah perjalanan hidup. Maka jangan tertipu dengan kebaikan masa lalu, tetaplah mohon keteguhan di atas iman.