Adapun dalam penyebaran isu tersebut, juga berkaitan dengan kulitas rupiah yang berdampak jika Mentri Sri Mulyani mengundurkan diri dari jabatannya.
Masih dari Ekonom senior yang merupakan salah satu pendiri Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Faisal Basri mengungkapakan isu tersebut bisa mengulang kembali kejadian pengunduruan diri para kabinet kerja di lingkup era pemerintah indonesia.
Dimana hal ini pernah terjadi pasca era kepemimpinan Soeharto, saat 14 menteri Kabinet Pembangunan VII menyatakan diri mundur dari jabatannya.
"Beberapa waktu kemudian Pak Harto mundur juga karena dia sudah 'ya saya mau kerja bagaimana lagi', begitu," kata Faisal dalam program Closing Bell CNBC Indonesia, beberapa waktu lalu.
Ia mengungkapkan ketika kejadian serupa terjadi saat ini, Wapres Ma'ruf Amin akan menjadi pimpinan yang melanjutkan pemerintahan hingga masa tugas habis pada 2024 dan membentuk kabinet sendiri dengan melaksanakan reshuffle menteri secara besar-besaran.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad menilai Sri Mulyani adalah menteri yang sangat sentral di kabinet Jokowi.
Menurut dia, apabila Sri Mulyani benar mundur maka akan menggerus kepercayaan investor dan donor ke Indonesia.
Baca juga: Kementerian Keuangan Buka 213 Lowongan PPPK 2023, Segera Cek Formasi dan Syaratnya di Sini
"Kepercayaan investor, donor dan banyak pihak akan berkurang, karena dia ibaratnya penjaga aliran uang ke republik ini, ibaratnya jantung," kata Tauhid.
Tauhid mengatakan jabatan menteri keuangan memang bisa diganti dengan orang lain.
Akan tetapi, kapasitas Sri Mulyani dalam mengambil keputusan belum ada yang menandingi.
Ia menilai kredibilitas Sri Mulyani dalam mengambil keputusan sudah terbukti ketika krisis Covid-19 melanda Indonesia.
Dia menilai jika Sri Mulyani benar-benar meninggalkan jabatannya, maka akan menggerus kepercayaan investor.
Selain itu, ketika Sri Mulyani pergi, Bhima khawatir kondisi ekonomi Indonesia yang sebenarnya rapuh akan terlihat.
Selain karena sosoknya, mundurnya Sri Mulyani juga akan membuat investor bertanya-tanya mengenai kondisi kabinet Presiden Jokowi.
Mengingat Sri Mulyani adalah salah satu menteri yang tidak punya latar belakang partai politik.(*)
Simak berita update TribunPriangan.com lainnya di : Google News