Laporan Wartawan TribunPriangan.com, Ai Sani Nuraini
TRIBUNPRIANGAN.COM, CIAMIS - Bila mendengar kata angklung, maka yang terlintas adalah Saung Angklung Udjo di Kota Bandung.
Namun jangan salah, ternyata Ciamis juga memiliki tempat khusus untuk memproduksi angklung, yaitu Kampung Angklung.
Diketuai oleh Alimudin atau yang akrab disapa Kang Mumu, awalnya seorang perajin angklung di Kota Banjar pada 1975 tahun lalu.
Baca juga: Bazar Sembako Murah Hadir di Ciamis, Warga Bisa Beli Kebutuhan Pokok Lengkap Hanya Rp20 Ribu
Kala itu, Kota Banjar yang masih tergabung dalam Kabupaten Ciamis, Kang Mumu memiliki keahlian membuat angklung secara otodidak.
Ketika sudah mahir dalam teknik membuat angklung, Mumu pun pindah ke Dusun Nempel, Desa Panyingkiran, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis, di tahun 1992.
Di tempat yang sekarang ini, Kampung Angklung, Mumu pun memulai merintis usaha dengan memproduksi angklung.
Baca juga: Turut Cegah Stunting, Peternak Ikan di Kawali Ciamis Produksi Ice Cream Ikan Nila
Seiring berjalannya waktu, angklung buatan Mumu pun mulai dibanjiri pesanan dari berbagai daerah.
"Kalau saya berkiprah sudah sejak 30 tahun yang lalu, tapi Kampung Angklung ini baru dideklarasikan tahun 2014," kata Kang Mumu pada TribunPriangan.com, Kamis (26/1/2023).
Setelah pendeklarasian Kampung Angklung, Mumu juga mendapatkan penghargaan pada tahun 2016 dari Gubernur Jawa Barat saat itu Ahmad Heryawan.
Dia juga menceritakan pada saat itu dia mendirikan Sanggar Angklung Panji Mekar, tapi pada kenyataannya hal itu tidak berkembang karena kalah dengan Saung Angklung Udjo.
Meskipun demikian, dia memiliki semangat untuk membuat branding Kampung Angklung Ciamis lebih dikenal lebih luas lagi.
"Alhamdulillah Kampung Angklung ini mulai dikenal banyak orang, dan pada saat konferensi Asia Afrika itu kita memasok angklung ke acara tersebut meskipun dengan brand Saung Udjo," tambahnya.
Baca juga: Bupati Ciamis Herdiat Sunarya: Banyak Masjid Megah di Kabupaten Ciamis Tapi Sepi Jamaah
Tak hanya itu, pada 2017, Kang Mumu juga mendapatkan kontrak untuk mengajar angklung ke seluruh guru PAUD se- Jawa Barat.
"Setelah 2016 saya mendapat penghargaan pak gubernur, di tahun 2017 saya dikontrak untuk ngajar seluruh guru PAUD se- Jawa Barat, jadi roadshow ke tiap Kabupaten saat itu," papar Mumu.
Pada 2018, Kang Mumu juga menjadi narasumber angklung di Cibubur untuk 10.000 guru PAUD dari seluruh Indonesia.
Baca juga: Wisata Religi Situs Jambansari Ciamis, Sering Dikunjungi Calon Pejabat Ketika Hendak Pemilihan
Dari sana dia mulai aktif mengajar angklung kepada guru-guru di kabupaten yang ada di Jabar, bahkan saat ini sudah mulai marambah ke luar pulau seperti Kalimantan.
Dalam perjalanannya mengajar angklung itu, Mumu memiliki prinsip bahwa jika dia mengajar anak-anak, lalu anak itu pindah sekolah, maka hanya sampai situ saja.
Baca juga: Bupati Ciamis Ajak Masyarakat Hidupkan Kembali Program Salat Berjamaah dan Gerakan Magrib Mengaji
Akan tetapi jika mengajar guru sekolah, selama guru itu masih mengajar ilmunya akan terus diturunkan kepada muridnya di manapun dia berada.
"Prinsip sederhana saya seperti ini, kalau saya ngajar anak-anak kemudian si anak itu pindah yasudah selesai, tapi ketika saya mengajar guru-gurunya selama guru itu masih mengajar, ilmunya akan terus diturunkam kepada muridnya di sekolah manapun ia mengajar," pungkasnya. (*)