Keduanya pun dikaruniai 2 orang putra bernama Alfarisi Ahmad dan Rizqi Aditya.
Keempatnya kerja sama untuk terus mengajarkan braille tidak hanya di sekolah, namun juga di rumah-rumah.
Indra Rukmana (28), penyandang disabilitas netra menyebut, Rastini salah satu guru dan juga mentor bagi yang lainnya.
Baca juga: Resep Serabi Purwakarta, Kuliner dengan Tekstur Empuk dan Lembut Ketika Disantap
Rastini, Indra, dan juga yang lainnya membuat kegiatan belajar rutin tiap hari Jumat, dan spontanitas pada hari-hari tertentu, di Sekretariat ITMI Cirebon.
Indra yang juga bertugas sebagai Humas ITMI Kabupaten Cirebon menegaskan, braille adalah identitas tunanetra.
Atas dasar itulah, ITMI membuka diri kepada penyandang netra untuk mau belajar bersama-sama.
Penyandang netra tidak perlu membayar uang sepeser pun, karena kata Indra, yang dibutuhkan adalah kemauan dan kesabaran.
Maka di momen Hari Braille Sedunia ini, Indra berharap agar pemerintah memberikan banyak perhatian kepada teman-teman khususnya netra.
Memperbanyak akses Braille dan juga membuka layanan pembelajaran kepada berbagai kalangan usia. (*)