Israel Serang Suriah

Israel Serang Ibukota Suriah Damaskus Bantu Milisi Druze Hadapi Pemerintahan Al-Julani

Penulis: Machmud Mubarok
Editor: Machmud Mubarok
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SERANG SURIAH - Israel menyerang Damaskus, ibukota Suriah, dalam rangka mendukung gerakan milisi Druze melawan Pemerintahan Ahmad al-Sharaa Al-Julani, Kamis 16 Juli 2025. Sebuah roket dari serangan udara Israel menghantam gedung Kementerian Pertahanan Suriah.

TRIBUNPRIANGAN.COM, DAMASKUS - Israel menyerang Damaskus, ibukota Suriah, dalam rangka mendukung gerakan milisi Druze melawan Pemerintahan Ahmad al-Sharaa Al-Julani, Kamis 16 Juli 2025.

Radio Angkatan Darat Israel menyiarkan bahwa Angkatan Darat Israel mengirimkan dua divisi militer ke Suriah setelah Eyal Zamir, Kepala Staf Angkatan Darat Israel, mengeluarkan perintah untuk mengintensifkan serangan terhadap target pemerintah di Damaskus. 

Saat ini Divisi ke-98 Zionis sedang dipindahkan dari Gaza ke Suriah.

Sebuah serangan udara menghantam gedung bekas Kementerian Pertahanan Suriah di jantung Damaskus.

PM Israel Benjamin Netanyahu bermaksud menggulingkan rezim Al-Julani. Ini mungkin akan menjadi dalih untuk menduduki Suriah. 

Dalam sebuah rekaman video Netanyahu menyapa kaum Druze.

"Saudara-saudaraku, warga Druze Israel, situasi di Sweida, situasi di Suriah barat daya, sangat serius. IDF sedang beroperasi, Angkatan Udara sedang beroperasi, pasukan lain sedang beroperasi. Kami bertindak untuk menyelamatkan saudara-saudara Druze kami dan untuk membasmi geng-geng rezim. Dan sekarang saya punya satu permintaan dari kalian: kalian adalah warga negara Israel. Jangan melintasi perbatasan. Kalian membahayakan nyawa kalian; Anda bisa dibunuh, Anda bisa diculik, dan Anda merugikan upaya IDF. Oleh karena itu, saya meminta kalian - kembalilah ke rumah, biarkan IDF beroperasi," kata Netanyahu.

Baca juga: 3 Fasilitas Nuklir Dibom Amerika, Iran Balas Serang Israel, Luncurkan Puluhan Rudal Hancurkan Haifa

Tidak hanya gedung Kementerian Pertahanan, Israel pun menyerang gedung Staf Gabungan angkatan bersenjata dan Istana Tishreen.

Serangan ini terjadi setelah muncul bentrokan bersenjata di daerah Suwayda pada Senin dan Selasa kemarin.

Suku Badui terlibat perang dengan milisi Druze. Bentrokan terjadi secara intens di kawasan permukiman, dengan kelompok militan Druze bersenjata.

Keadaan ini membuat pasukan keamanan Suriah yang berintikan pasukan Al-Qaeda dan Al Nusra terjun untuk meredakan ketegangan.

Dengan mengendarai kendaraan lapis baja Ro'id (buatan Idlib), pasukan khusus dari kementerian pertahanan Suriah menuju garis depan pertempuran di provinsi Suwayda, Suriah, untuk melawan Milisi Druze yang didukung Israel.

Serangan ini memperluas perang yang berkecamuk di wilayah Timur Tengah dan Teluk. Pada bulan lalu, Israel menyerang Iran dan membunuh sejumlah petinggi militer dan ahli nuklir Iran. 

Namun serangan balasan Iran membuat Israel kocar-kacir dan memaksanya mengikuti gencatan senjata yang difasilitasi Amerika Serikat.

Sementara itu medan pertempuran di Gaza, Palestina, pun masih belum mereda, bahkan perlawanan Hamas jauh lebih dahsyat. Genosida Israel pun terjadi setiap hari. Hingga Kamis 16 Juli 2025, lebih dari 58 ribu warga Gaza, termasuk wanita dan anak-anak, yang menjadi korban meninggal serangan Israel. (*)