Beras Oplosan

Rugikan Negara Hingga Rp 100 Triliun, Ini Ancaman Keras Prabowo Soal Huru-hara Kasus Beras Oplosan

Rugikan Negara Hingga Rp 100 Triliun, Ini Ancaman Keras Prabowo Soal Huru-hara Kasus Beras Oplosan

Istimewa/Setpres
BERAS OPLOSAN - Rugikan Negara Hingga Rp 100 Triliun, Ini Ancaman Keras Prabowo Soal Huru-hara Kasus Beras Oplosan. Ilustrasi pidato Presiden Prabowo Subianto (Dok: Istimewa/Setpres) 

TRIBUNPRIANGAN.COM - Kabar mengenai 212 merek beras tanah air, terindikasi dugaan pengoplosan, dan marak beredar masih menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat hingga detik ini.

Bukan hanya menyancam jika masyarakat banyak, kasus ini juga telah membuat rugi negara.

Hal ini bermula dari Menteri Pertanian Republik Indonesia Andi Amran Sulaiman menerangkan, dugaan praktik curang ini bahkan disebut bisa menimbulkan kerugian konsumen hampir Rp100 triliun per tahun.

“Semuanya ini yang 212 merek kami sudah kirim ke pak kapolri, kemudian satgas pangan, dan pak jaksa agung. Mudah-mudahan ini diproses cepat,” kata Andi Amran.

Ini mengundang banyak kritik negatif dari masyarakat karena berkaitan dengan kebutuhan pokok umum.

Baca juga: Ini Dampak Buruk Mengonsumsi Beras Oplosan, Bisa Rusak Organ Dalam

Hal ini langsung di tanggapi Presiden Republik Idonesia (RI) Prabowo Subianto.

Prabowo mengatakan, kerugian itu mengganggu perekonomian nasional, sebab pemerintah setengah mati mencari sumber pemasukan untuk menambah kas negara.

"Saya minta Jaksa Agung sama Kapolri, usut dan tindak. Ini pidana. Dan saya dapat laporan, kerugian yang dialami oleh ekonomi Indonesia, kerugian oleh bangsa Indonesia, adalah Rp100 triliun tiap tahun," ujar Prabowo dalam pidato saat meluncurkan Kopdes/Kel Merah Putih, dari Klaten, Jawa Tengah yang disiarkan daring, Senin (21/7/2025).

Prabowo menilai tindakan mengoplos beras merupakan bentuk pengkhianatan kepada bangsa dan rakyat. 

Selain itu menurutnya kasus oplos beras juga merupakan upaya untuk membuat Indonesia terus lebah. 

Baca juga: Bulog Sebut Belum Ada Kasus Beras Oplosan di Bandung Raya

"Saya tidak terima. Saya disumpah di depan rakyat untuk memegang teguh undang-undang dasar. Dan menjalankan segala perundang-undangan dan peraturan yang berlaku," tutur Prabowo. 

"Saya perintahkan Kapolri dan Jakarta Agung, usut! tindak! Kalau mereka kembalikan Rp 100 triliun itu oke. Kalau tidak, kita sita itu, penggiling-penggiling padi yang brengsek itu," tegasnya.

Sekedar informasi, Beras premium adalah jenis beras dengan kualitas terbaik yang dipilih melalui proses seleksi dan pengolahan yang cermat, dengan ciri khas :

  • Aroma harum alami, seperti pandan atau wangi khas varietas tertentu
  • Tekstur pulen dan lembut saat dimasak, tidak mudah basi
  • Butiran utuh dan bersih, minim patahan dan bebas dari menir (pecahan kecil)
  • Kandungan nutrisi lebih tinggi, seperti vitamin B1 dan antioksidan, terutama pada beras merah atau organik
  • Bebas bahan kimia berbahaya, seperti pemutih atau pengawet

Baca juga: Huru-hara Beras Premium Oplosan Rugikan Negara Hingga Trilliun, Harga Ritel Modern Langsung Turun

Adapun, dikabarkan sebelumnya, Menteri Pertanian bersama Satgas Pangan Polri melakukan pemeriksaan gabungan terkait adanya kecurigaan pengoplosan beras disejumlah wilayah.

Hasil yang didapat serta pengujian mutu dan pengawasan lapangan oleh tim Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan, di 13 laboratorium yang tersebar di 10 provinsi,  menggunakan 136 sampel. 

Dengan adanya temuan ini, Amran memastikan pihaknya telah memproses sesuai dengan hukum yang berlaku.

“Ini kan merugikan masyarakat Indonesia, itu kurang lebih Rp 99 triliun, hampir Rp 100 triliun kira-kira, karena ini terjadi setiap tahun. Katakanlah 10 tahun atau 5 tahun, kalau 10 tahun kan Rp 1.000 triliun, kalau 5 tahun kan Rp 500 triliun, ini kerugian,” kata amran.

Dari pengecekan tersebut, terbukti 85,56 persen beras yang ditemukan tidak memenuhi standar mutu, serta ada 59,78 persen produk yang tidak sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET). 

Lalu sisanya sebanyak 21,66 persen diketahui tidak penuhi ketentuan berat kemasan. 

Produk dari beras oplosan sendiri tidak berbahaya jika dikonsumsi. 

Masalahnya, kualitas mereka di bawah standar yang sudah ditetapkan.

Selain itu, beberapa merek tercatat menawarkan kemasan 5 kilogram (kg) padahal isinya hanya 4,5 kg.

Hal ini memicu kegeraman dari berbagai pihak, terutama masyarakat yang sudah pasti dirugikan.

Pasalnya, jika melihat dari segi kesehatan akan banyak memicu penyakit serius jika dikonsumsi dalam jangka panjang.

“Kepada seluruh saudara nanti mudah-mudahan ini kami munculkan secara bertahap yang diperiksa. Kami munculkan merek yang tidak sesuai standar,” kata Amran, yang dikutip Senin, 14 Juli 2025.

Harga Ritel Modern Langsung Turun

Terbaru, Ketua Asosiasi Peritel Indonesia (Aprindo) Solihin mengatakan, toko ritel sudah mulai menurunkan harga jual beras premium sebesar Rp 1.000 per 5 kilogram (kg) sejak Rabu (16/7/2025).

Penurunan itu menyusul kabar beredarnya beras oplosan di toko-toko ritel modern. 

"Kalau dikoreksi harga sudah kita lakukan mulai kemarin. Rp 1.000. Seluruh peritel yang premium turun Rp 1.000 per 5 kg. Berarti (turun jadi) Rp 73.500 (per 5 kg)," ujar Solihin di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (17/7/2025).

Selain itu, penurunan harga beras premium juga menindaklanjuti permintaan dari para produsen beras. 

Solihin menyebutkan, selama ini penjualan beras premium berdasarkan harga eceran tertinggi (HET) yakni Rp 14.900 per kilogram, sedangkan HET untuk 5 kg beras premium Rp 74.500.

Daftar Brand Beras yang Tarafiliasi Pengoplosan

Kementan dan Satgas Pangan Polri sudah memberikan pernyataan bahwa sedang memanggil pemeriksaan ke beberapa perusahaan produksi beras diduga oplosan. 

Terkuak ada beberapa nama produk beras yang sudah dirilis agar masyarakat bisa berhati-hati.

Dimana, terdapat 212 dari 268 merek beras yang tak sesuai standar, mulai dari kualitas, berat, hingga harganya.

Untuk mengetahui merek beras premium apa saja yang diduga oplosan, simak daftar berikut:

  1. Sania, Sovia, Fortune (produk Wilmar Group)
  2. Alfamidi Setra Pulen, Beras Premium Setra Ramos, Beras Pulen Wangi, Food Station,
  3. Ramos Premium, Setra Pulen, dan Setra Ramos. (produk PT Food Station Tjipinang jaya)
  4. Raja Platinum dan Raja Ultima (produk PT Belitang Panen Raya)
    Beras premium Ayana (produk PT Sentosa Utama Lestari).

(*)

Baca artikel TribunPriangan.com lainnya di Google News

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved