Baru Dibentuk, Pengurus Koperasi Desa di Pangandaran Semangat Peringati Harkopnas Ke-78

Peringatan Harkopnas sekaligus sosialisasi Koperasi tersebut dilaksanakan di Aula Desa Kedungwuluh, Kecamatan Padaherang, Sabtu (12/7/2025).

Penulis: Padna | Editor: Dedy Herdiana
Tribunpriangan.com/Padna
SOSIALISASI KDMP - Suasana sosialisasi KDMP sekaligus memperingati Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) ke-78 di Desa Kedungwuluh Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran, Sabtu 12 Juli 2025. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna

TRIBUNPRIANGAN.COM, PANGANDARAN - Mengenang lahirnya koperasi pertama kali di Tasikmalaya tahun 1947, pengurus Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) yang baru dibentuk di Kabupaten Pangandaran memperingati Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) ke-78.

Peringatan Harkopnas sekaligus sosialisasi Koperasi tersebut dilaksanakan di Aula Desa Kedungwuluh, Kecamatan Padaherang, Sabtu (12/7/2025).

Acara itu dihadiri oleh 48 anggota KDMP, pengurus, pengawas, penasihat, Pemerintah Desa, BPD, PKK, LPM, BUMDes, Karang Taruna, MUI, dan sejumlah warga setempat.

Momentum ini tidak hanya bersifat seremoni, tapi menjadi ajang refleksi terhadap peran koperasi sebagai pilar ekonomi kerakyatan yang berpijak pada semangat gotong royong dan asas kekeluargaan sebagaimana tertuang dalam Pasal 33 UUD 1945.

Baca juga: Link Download Twibbon Hari Koperasi Nasional 2025 dengan Desain Keren

Ketua KDMP Kedungwuluh, Hendris Arisman Andriyana, S.E., Akt, mengatakan, koperasi desa bukan sekadar perluasan lembaga ekonomi biasa melainkan bagian dari strategi nasional untuk mewujudkan kemandirian ekonomi di tingkat desa. 

Hal ini sejalan dengan Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yang kini sudah dijalankan melalui Musdesus.

"Kami ingin mengurangi ketergantungan terhadap lembaga pembiayaan dan distributor dengan memaksimalkan potensi lokal seperti cengkeh basah, kelapa, kapol, hingga lahan pesawahan," ujar Hendris kepada Tribun Jabar di Kedungwuluh, Sabtu siang.

Berdasarkan data e-RDKK Dinas Pertanian melalui BPP Padaherang, kebutuhan pupuk urea mencapai 166.000 kg dan NPK/Phonska 155.000 kilogram per panen per tahun.

Tentu, potensi ini telah dikaji teknokratik dan dituangkan dalam proposal pengajuan pinjaman kepada Bank Himbara yang dilakukan penuh kehati-hatian berdasarkan hasil survei dan analisa potensi desa.

"Perencanaan, penganggaran, dan pelaksanaan telah kami susun agar semua berjalan terukur dan terarah. Tantangan tentu ada, tapi kami berkomitmen memperkuat tiga aspek utama yaitu, SDM, kelembagaan koperasi, dan sistem manajemen," katanya.

Pengawas KDMP Kedungwuluh, Agus Supriatna, S.H., menekankan pentingnya sinergi antara pengurus dan penasihat koperasi serta partisipasi aktif warga dalam menjadi anggota koperasi.

"Kami akan terus memantau dan mengawal jalannya koperasi ini agar berjalan sesuai aturan dan harapan bersama. Semoga, KDMP Kedungwuluh dapat memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan ekonomi desa," ucap Agus.

Sementara tokoh masyarakat di Desa Kedungwuluh, Gunara, menyarankan agar fokus usaha koperasi diarahkan ke sektor riil yang realistis."Ya, seperti koperasi konsumen yang bergerak di bidang penjualan barang dan jasa," ujarnya.

Baca juga: 30 Ucapan Selamat Hari Koperasi Nasional 2025 yang Penuh Harapan dan Menginspirasi

 

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved