Reaktivasi KA di Jabar

Kondisi Terkini Eks Jalur KA Banjar-Cijulang Memprihatinkan, Besi Rel Hilang dan Dibangun Rumah

Kondisi terkini eks jalur kereta api dari Banjar ke Cijulang Kabupaten Pangandaran Jawa Barat dalam keadaan memprihatinkan, rel hilang, dibangun rumah

Penulis: Padna | Editor: Machmud Mubarok
TribunJabar.id/Padna
KONDISI REL KA - Kondisi jalur kereta api dari Banjar ke Pangandaran tidak aktif di wilayah Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran yang dikabarkan akan direaktivasi. 

Ketiga terowongan itu adalah Terowongan Hendrik, Terowongan Wilhelmina, dan Terowongan Juliana.

Konon, zaman dulu ketiga terowongan itu menjadi jalur kereta api yang memiliki cerita dan kesan tersendiri bagi para penumpangnya dari Banjar menuju Pangandaran atau sebaliknya.

Diakui aparat pemerintahan setempat bahwa kawasan perbukitan yang menjadi lokasi terowongan tersebut, menyajikan pemandangan ke pantai yang indah dan eksotis.

Baca juga: 5 Jalur Kereta Api di Jabar Ini Akan Diaktifkan Lagi, Termasuk Banjar-Cijulang dan Cibatu-Cikajang

Tiga terowongan kereta api ini berada di wilayah Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat dan memiliki ukuran panjang, tinggi, serta lebar yang berbeda.

1. Terowongan Hendrik

Memiliki tinggi 5 meter, lebar 4 meter, dan panjang 106 meter. Mulut terowongan bagian selatan dibangun dengan konstruksi batu kali dan bagian langit terowongan dicor beton.

Kemudian terdapat saluran drainase pada kedua sisi terowongan berukuran lebar sekitar 20 centimeter dan dalam 20 centimeter. Terowongan ini digali menembus perbukitan dengan kondisi material bebatuan berupa batu breksi.

2. Terowongan KA Wilhelmina

Ilustrasi Cagar Budaya - Terowongan Wilhelmina di Pantai Karapyak.
Ilustrasi Cagar Budaya - Terowongan Wilhelmina di Pantai Karapyak. (kebudayaan.kemendikbud.go.id)

Memilih panjang 1.116 meter dan termasuk terowongan kereta api terpanjang di Indonesia. Untuk mulut terowongan memiliki lebar 400 cm dengan tinggi 450 cm. 

Bentuk terowongannya memanjang lurus dan titik cahayanya terlihat jauh jika dari muka pertama masuk. Kemudian, di tengah-tengah terowongan terlihat gelap gulita. 

3. Terowongan Kereta Api Juliana

Memiliki panjang 147 meter dan di bagian tengah, terowongan ini berbelok sehingga membatasi jarak pandang.

Bagian atas mulut terowongan berbentuk setengah lingkaran dengan bagian bawah berbentuk persegi.

Kepala Desa Pamotan, Andi Suwandi, mengatakan, terowongan kereta api itu yang satu berada di perbatasan Desa Pamotan dan Desa Kalipucang, satu di wilayah Desa Pamotan, dan satu lagi berbatas dengan Desa Emplak.

"Yang paling panjang terowongan Wilhelmina, itu pemandangannya langsung ke wisata Pantai Karangnini," ujar Andi dihubungi Tribun Jabar melalui WhatsApp, Kamis (24/4/2025) siang.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved