Dokter Kandungan Lecehkan Pasien

Buntut Kasus Dokter Cabul Garut, Kemenham Minta Sistem Pengawasan Profesi Tenaga Medis Diperbaiki

Selama ini, pengawasan lebih banyak dilakukan oleh dinas kesehatan di tingkat daerah maupun provinsi, dan sebagian besar pengawas bukan dari medis

Penulis: Sidqi Al Ghifari | Editor: Dedy Herdiana
Tribunpriangan.com/Sidqi Al Ghifari
Kepala Kantor Wilayah Kemenham Jabar Hasbullah Fudail (tengah) didampingi Nurjaman Kabid Pelayanan dan Kepatuhan HAM Kanwil Kemenham Jabar (kanan) dan Kapolres Garut AKBP Fajar M Gemilang memberikan keterangan resmi di Mapolres Garut, Rabu (16/4/2025). 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Garut, Sidqi Al Ghifari 

TRIBUNPRIANGAN.COM, GARUT -Kementerian Hak Asasi Manusia (HAM) mendorong Kementerian Kesehatan untuk memperkuat sistem pengawasan terhadap profesi tenaga medis

Dorongan ini muncul usai penelusuran kasus dugaan pelecehan seksual yang melibatkan seorang dokter spesialis kandungan terhadap pasien di Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hak Asasi Manusia (HAM), Hasbullah Fudail setelah berkoordinasi dengan Polres Garut terkait kasus dugaan pelecehan seksual bernama Syafril Firdaus atau MSF, Rabu (16/4/2025).

"Peran etik profesi tidak terlalu dilibatkan dalam pengawasan. Itu yang kita dapatkan setelah wawancara dengan tim kami," ujarnya kepada awak media.

Baca juga: Update Dokter Cabul Garut, Dalam Hitungan Jam Polisi di Garut Akan Tetapkan Status Tersangka

Ia menuturkan berdasarkan hasil penelusurannya, majelis kode etik profesi dinilai kurang berperan dalam memantau kinerja dokter dan tenaga medis saat menjalankan tugas. 

Selama ini, pengawasan lebih banyak dilakukan oleh dinas kesehatan di tingkat daerah maupun provinsi, dan sebagian besar pengawas justru berasal dari latar belakang profesi yang tidak sejalan dengan bidang medis.

"Kita akan memberi rekomendasi nanti mereka lah temen-temen di pusat nanti, tapi ini menjadi atensi dari Kementerian HAM kami harus menindaklanjuti kasus ini," ungkapnya.

Rekomendasi tersebut ungkapnya, diharapkan mampu memastikan perlindungan hak asasi warga negara saat menjalani pemeriksaan medis.

Selain itu, perbaikan dalam sistem pengawasan juga penting untuk memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap profesi dokter maupun layanan rumah sakit.

"Jangan sampai kejadian seperti di Garut dan Bandung tidak terulang lagi," kata Hasbullah.

Baca juga: Dokter Kandungan Cabul di Garut Memohon-mohon, Minta Bisa Tetap Berkomunikasi dengan Keluarganya

Baca juga: Sosok MSF Dokter Kandungan Cabul di Garut, Kerap Minta Nomor WA ke Pasiennya

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved