Bekerja Ikhlas, Tim Ganjal Ban Jalur Gentong Tak Pernah Patok Harga saat Bantu Mobil Tak Kuat Nanjak

Alasan bekerja sebagai tim ganjal disini hanya ingin membantu pengemudi yang mengalami masalah pada kendaraannya.

"Kami bekerja disini semata-mata ingin membantu ikhlas, dan disini semuanya tidak memiliki ijazah, tapi niat kami membantu orang-orang yang melintas," kata Aip.

Soal nominal yang diberikan ke setiap tim ganjal menurut Aip bervariasi dan pihaknya tidak pernah mematok harga.

"Kalau yang ngasih tergantung orangnya, kaya ari biasa paling kita dikasih 500 perak, ada juga Rp20 ribu sampai Rp50 ribu tergantung orang juga tapi kita tidak pernah mematok harga, berapapun kami terima. Kalau mobil travel itu biasanya Rp5 ribu sampai Rp10 ribu," ungkap Aip.

Tak hanya membantu kendaraan yang bermasalah, tapi tindak kriminal pun tik ganjal tetap berjaga untuk mengamankan situasi.

"Keberadaan kami disini juga menjaga tindak kriminal, dan alhamdulillah di jalur gentong aman terkendali," cetusnya.

Namun, rata-rata tim ganjal yang setiap harinya bertugas ternyata semua sudah berkeluarga dan sudah tidak muda lagi.

"Kita bagi 4 titik di jalur gentong dari mulai gentong atas sampai bawah dengan setiap harinya bertugas ada 4 sampai 9 orang dan dibagi dua shift pagi dan malam," katanya. 

Resiko yang didapat pun cukup berbahaya dan bertaruh nyawa sebagai tim ganjal yang bertugas di jalur gentong.

"Pengalaman selama bertugas tim ganjal pernah ketabrak tiga kali, bahkan teman kami kakinya patah saat mengganjal mobil tapi salah antisipasi. Makanya kami selalu berhati-hati ketika melakukan ganjel saat mobil yang bermasalah," tutupnya. (*)

Baca juga: Jemaah Baitul Quran di Cirebon Merayakan Lebaran Hari Ini Sabtu 30 Maret, Ini Dasar Alasannya