Daftar Program Prioritas Dedi-Erwan Setelah Dilantik, Berikut Visi-Misinya Mewujudkan Jabar Istimewa

Jabar istimewa menjadi visi-misi Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan dalam membangun Jabar lima tahun ke depan

Dok. Humas Jabar
JABAR ISTIMEWA - Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan ketika akan dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (20/2). Dedi-Erwan sudah menetapkan program prioritas yang akan direalisasikan dalam lima tahun ke depan. 

TRIBUNRIANGAN.COM - Jabar istimewa menjadi visi-misi Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan dalam membangun Jabar lima tahun ke depan. 

Dalam rangka merealisasikan Jabar Istimewa, Dedi Mulyadi langsung menggeber masalah infrastruktur dasar di awal masa kerjanya, setelah beberapa pekan lalu melakukan pergeseran anggaran APBD 2025 di berbagai organisasi perangkat daerah (OPD).

"Di Jawa Barat, efisiensi itu mengalihkan belanja yang tidak penting jadi belanja penting. Belanja pesta dan hura-hura jadi belanja yang bermanfaat. Belanja jadi kebutuhan masyarakat," ujar Dedi, Kamis (20/2/2025).

Dedi mengklaim, dalam satu bulan terakhir, pihaknya sudah melakukan pengelolaan keuangan dengan realokasi dibantu oleh tim transisi Pemprov Jabar.

Baca juga: Viman-Dicky Banjir Karangan Bunga usai Pelantikan, Kiriman Presiden Prabowo Didominasi Merah-Putih

“(Tim transisi) terdiri dari 11 orang diketuai Dedi Mulyadi dan rata-rata dari pejabat eselon 1 dan 2," katanya.

Menurutnya, dari perhitungan pembiayaan anggaran, pihaknya mendapatkan Rp5,5 triliun berhasil dialokasikan dari belanja tidak penting menjadi penting.

"Dan kita bisa mencapai Rp6 triliun dalam waktu dua hari ke depan. Sambil melakukan kegiatan retret di Magelang," katanya.

Baca juga: Dedi Mulyadi Targetkan Pembangunan 3.333 Ruang Kelas dan Sekolah Baru, Anggaran Rp1,2 Triliun

Dari anggaran tersebut, Dedi sudah menetapkan alokasi program prioritas.

Pertama, belanja ruang kelas SMA di Jawa Barat, dari angka semula Rp60 miliar menjadi Rp1,2 triliun. 

Angka ini diperuntukan untuk membangun 3.333 ruang kelas baru, membangun sekolah baru, dan membebaskan tanah-tanah untuk pembangunan sekolah di Jawa Barat dalam dua tahun ke depan. 

"Karena kebutuhan masyarakat Jawa Barat ruang kelas yang disiapkan Pemprov itu Rp4,2 triliun dan itu akan dicapai di 2026 dan 2027," ucapnya.

Baca juga: Dedi Mulyadi Sudah Siapkan Kaus, Topi, Baju Satpol PP buat Retreat, Jadinya Naik Pesawat ke Magelang

Kedua, mengubah belanja infrastruktur jalan dari semula hanya Rp600 miliar menjadi Rp2,4 triliun. 

Belanja ini menurutnya penting karena investasi tak mungkin berkembang kalau infrastruktur investasi tak memadai. 

"Kemudian kami mengubah belanja listrik untuk warga miskin, kita berikan sambungan karena warga Jawa Barat hampir 200 ribu orang tak punya listrik, anggaran diubah dari Rp20 miliar menjadi Rp350 miliar," katanya.

Dedi juga akan mengentaskan kemiskinan dengan melakukan renovasi rumah warga miskin dengan angka Rp40 juta-Rp60 juta per unit rumah dengan total anggaran Rp120 miliar, naik 6 kali lipat dari anggaran semula yang hanya Rp20 miliar.

"Kami juga membangun rumah sakit dan puskesmas baru, menyiapkan mobil ambulans kita belanja 200 unit di daerah terpencil, sehingga bisa melayani ke daerah terpencil dan menyiapkan dokter serta kelengkapan alat di mobil tersebut," katanya.

Dedi Mulyadi memastikan semua rangkaian ini akan menjadi bagian dari kebijakan Pemprov Jabar di bawah kepemimpinannya dalam rangka mewujudkan Jabar Istimewa.

"Agar masyarakat Jawa Barat memiliki ketahanan pangan yang cukup, memiliki pendidikan cukup, memiliki jaminan kesehatan cukup dan kemudian juga memilih pendidikan cukup," katanya.

Berikut ini Visi-Misi Jabar Istimewa:

1. Pembangunan infrastruktur jalan sampai ke pelosok desa dan permukiman perkotaan.

2. Pembangunan jaringan irigasi di seluruh wilayah pertanian, serta mendorong terciptanya ekosistem ekonomi pertanian organik, melalui konektivitas pertanian berbasis kehutanan, perkebunan, peternakan, dan perikanan.

3. Pengembangan pendidikan berkarakter, SMA/SMK gratis dan penambahan ruang kelas baru guna menjaga kesetaraan jumlah ruang kelas sekolah negeri SD, SMP, dan SMA/SMK.

4. Pengembangan lapangan kerja baru, dengan mendorong investasi di wilayah kabupaten/kota bertata ruang industri, serta pariwisata, ekonomi kreatif, dan smart city.

5. Penyempurnaan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) kabupaten/kota dengan penambahan layanan khusus, seperti kesehatan ibu dan anak, penyakit jantung, sarana cuci darah, kanker, penanganan stroke dengan sarana bedah syaraf, layanan operasi dan layanan lainnya yang selama ini tersentralisasi di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, serta pemberian beasiswa dokter spesialis putra daerah sesuai dengan kelangkaan dan karakteristik penyakit masyarakat.

6. Pengembangan industri pengobatan berbasis kearifan lingkungan.

7. Mencetak 10.000 manajer putra daerah, melalui beasiswa di Politeknik Berorientasi Terapan.

8. Pengembangan pengelolaan sampah mandiri sampai dengan tingkat RT, penataan kampung nelayan, tempat pelelangan ikan, pelabuhan pendaratan kapal nelayan serta normalisasi muara di pesisir Jawa Barat.

9. Mendorong peningkatan kesejahteraan kepala desa, perangkat desa, RW, RT, linmas, kader PKK, kader Posyandu, guru agama, ajengan, serta penguatan pembangunan desa berbasis kearifan lingkungan dan transformasi birokrasi berdampak.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved