Breaking News

37 Desa dan 7 Kecamatan di Kabupaten Garut Tergigit Tol Getaci, Ini Nama Desanya?

37 Desa dan 7 Kecamatan di Kabupaten Garut Tergigit Tol Getaci, Ini Nama Desanya?

Editor: ferri amiril
istimewa/canva.com
RENCANA TOL GETACI - Foto ilustrasi pembebasan lahan untuk pembangunan tol. Rencananya sebanyak 37 Desa dan 7 Kecamatan di Kabupaten Garut Tergigit Tol Getaci 

TRIBUNPRIANGAN.COM, KABUPATEN GARUT - 37 Desa dan 7 Kecamatan di Kabupaten Garut rencananya tergigit pembangunan Tol Getaci, ini nama desanya?

Pemerintah kembali melanjutkan pembayaran uang ganti rugi proyek jalan tol Getaci (Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap) tahap satu segmen Garut Utara.

Pembayaran kali ini dilakukan di tiga desa yang ada di Kecamatan Leles, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Kamis (23/1/2025).

"Hari ini kita laksanakan pembayaran ganti rugi di Desa Cangkuang, Desa Hegarsari dan Desa Karangtengah di Kadungora," ujar Kepala Seksi Pengadaan Tanah Tol Getaci BPN Garut Deden Hartadi kepada awak media.

Ia menuturkan, dari tiga desa yang mendapat pencarian UGR hari ini, Desa Cangkuang menjadi desa penerima paling besar yakni 94 bidang atau 3.941 meter persegi dengan total pergantian Rp. 51.374.416.033.

Kemudian disusul oleh Desa Hegarsari yakni 14 bidang atau 6.045 meter persegi dengan total pergantian Rp. 8.060.535.000.

Lalu Desa Karangtengah dengan luasan 8 bidang atau 9.610 meter persegi dengan nilai pergantian Rp. 5.800.000.000.

"Ini adalah tahap kedua pembayaran, karena kita juga mempertimbangkan kelengkapan berkas," ungkapnya.

Deden menjelaskan dalam waktu dekat pihaknya juga akan melakukan musyawarah lanjutan di Desa Margaluyu Kecamatan Leles.

Namun terkait  waktu pelaksanaan musyawarah tersebut pihaknya belum bisa memastikan lantaran perpanjangan penetapan lokasi tol Getaci belum ditandatangani.

"Dengan pembayaran hari ini, kami berharap masyarakat memakai atau menggunakan uang tersebut dengan bijak, atau tidak konsutif," tandasnya.

Kepala Badan Kantor Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Garut, Muhammad Rahman.

Ia memiliki pandangan unik tentang tugasnya dalam proyek Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci).

Rahman menganggap pekerjaannya termasuk menandatangani dokumen-dokumen penting, sebagai bagian dari amal jariyah.

"Saya selalu percaya, setiap tanda tangan yang saya berikan untuk proyek ini adalah bagian mempermudah masyarakat,"

Halaman
1234
Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved