Pelajar di Garut Keracunan MBG

Dinkes Garut Sebut Korban Keracunan MBG Capai 150 Orang, 14 Pelajar Dirawat Intensif 

Dinas Kesehatan Kabupaten Garut sebut pelajar yang diduga alami gejala keracunan seusai santap Makan Bergizi Gratis (MBG) mencapai 150 orang.

|
Penulis: Sidqi Al Ghifari | Editor: Dedy Herdiana
TribunJabar.id/Sidqi Al Ghifari
KERACUNAN MBG - Puluhan pelajar di Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, Jawa Barat mengalami gejala keracunan diduga usai menyantap makanan dari Makan Siang Gratis (MBG), Rabu (17/9/2025). 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Garut, Sidqi Al Ghifari 

TRIBUNPRIANGAN.COM, GARUT - Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Jawa Barat sebut pelajar yang diduga alami gejala keracunan seusai santap Makan Bergizi Gratis (MBG) mencapai 150 orang.

Kepala Dinas Kesehatan Garut Dr Leli Yuliani menyebut, dari data sementara yang di-update Dinkes Garut pukul 15.42 WIB terdapat 150 pelajar bergejala keracunan yang dalam penanganan.

"Siswa yang mengalami gejala keracunan mencapai 150 orang, seluruh nya sudah dalam penanganan," ujarnya kepada awak media, Rabu (17/9/2025).

Ia menuturkan, dari jumlah tersebut sementara ada 14 orang yang saat ini menjalani perawatan intensif di UPTD Puskesmas Kecamatan Kadungora.

Baca juga: BREAKING NEWS - Puluhan Pelajar di Garut Alami Keracunan Diduga Seusai Konsumsi MBG

Sedangkan pelajar lainnya sudah kembali ke rumah masing-masing setelah sebelumnya mendapatkan penanganan darurat di sekolah dan puskesmas terdekat.

"Siswa yang dirawat saat ini sedang ditangani, kami telah menerjunkan tim ke lapangan dan menyediakan obat-obatan," ucapnya.

Ratusan pelajar yang mengalami gejala keracunan tersebut berasal dari Sekolah Ma'arif Kadungora, Sekolah SMP dan SMA Siti Aisyah Kadungora.

Wina (50) orangtua salahsatu siswa mengatakan, anaknya itu mengalami gejala keracunan dimulai pada Rabu dini hari (17/9/2025).

Setelah hari sebelumnya pada Selasa (16/9/2025) mengkonsumsi makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).

"Anak mengeluhnya malam, katanya sakit perut beberapa kali ke air, terus ada muntah juga," ujarnya.

Ia menuturkan keesokan harinya sang anak memaksakan untuk kembali bersekolah.

"Di sekolah kerasa makin parah ada yang pingsan, katanya anak-anak lain juga sama hingga harus dirawat," ucapnya.

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved