Para Pejabat di Pangandaran Harus Gunakan Pangsi ketika Ngibing Ronggeng, Ini Alasannya

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna

TRIBUNPRIANGAN.COM, PANGANDARAN - Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata menginginkan penampilan ronggeng gunung di Kabupaten Pangandaran Jawa Barat terus dilestarikan.

Jeje juga meminta para pejabat daerah hingga ke tingkat desa di Kabupaten Pangandaran terbiasa memakai pangsi hitam khas Sunda.

"Saya ingin para pejabat kalau ngibing ronggeng harus pakai seragam pangsi. Kan, di kita sudah ada dewan budaya," ujar Jeje, Kamis (2/1/2024).

Baca juga: Spot Wisata Baru Diresmikan di Pangandaran, Lokasinya Dekat Pantai Barat Pangandaran

Jeje mengaku telah mengintruksikan sekertaris daerah (Sekda) untuk segera membuat surat edaran bagi para pejabat daerah, kepala Desa dan perangkat serta BPD, terkait penggunaan pangsi hitam.

"Jadi, kalau ngibing ronggeng harus memakai seragam pangsi. Kita harus dibiasakan untuk memakai pangsi agar menjadi kultur budaya kita di Pangandaran," katanya.

Itu artinya, nanti para pejabat wajib memakai pakaian pangsi hitam komplit dengan golok, peci, dan sarungnya jika ada ronggeng gunung atau ronggeng amen seperti di acara-acara hajatan.

Sebab di kemudian hari, ronggeng gunung di Pangandaran akan dimodifikasi agar lebih menarik bagi masyarakat maupun wisatawan.

"Jadi, nanti sudah pantainya cantik, terus kita punya kultur budaya ronggeng gunung yang menarik," ucap Jeje.

Belum lagi nanti adanya jalan tol penghubung Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap atau Tol Getaci pada 2027, yang diharapkan setidaknya telah dibangun hingga Ciamis.

"Saya kira, nanti wisata Pangandaran semakin oke," ujarnya. (*)