Intip Kecanggihan Mesin Pengolahan Air Minum dari ITB di Ponpes Al-Idrisiyyah Tasikmalaya

Membran ini memiliki pori-pori yang sangat kecil sehingga mampu menyaring kotoran, bakteri, dan zat-zat berbahaya lainnya yang terdapat dalam air.

Editor: Dedy Herdiana
Tribunpriangan.com/Jaenal Abidin
Asisten Direktur Bidang Transfer Teknologi, Akselerasi dan Pengembangan Bisnis, Direktorat Kawasan Sains dan Teknologi (DKST) ITB, Rofiq Iqbal ketika menunjukan alat pengolahan air minum yang berada di ponpes Al-Idrisiyyah, Kabupaten Tasikmalaya. 

"Maka kalau di masyarakat itu kebutuhannya tidak seperti di pesantren, sehingga kami memang ingin melihat alat dengan kebutuhan air besar dan masih bisa beroperasi secara maksimal," tuturnya.

Rofiq pun menambahkan, untuk pengembangan program ini belum secara komersil dan baru dipasang di internal kampus, daerah lain dan ponpes di Tasikmalaya.

"Kalau secara spesifik (komersil) kita belum tahu apakah sudah dijajaki atau belum, tapi kita memang berharap semakin banyak ponpes memanfaatkan alat ini," harapnya.

Saat ini alat tersebut sudah dipasang di dua titik di lingkungan pondok pesantren Al-Idrisiyyah Kabupaten Tasikmalaya.

"Pasang dua, yang satu langsung dimanfaatkan untuk air minum santri, dan yang satu dari ponpes untuk membuat air minum kemasan, karena banyak permintaan air minum dari pengunjung ponpes," katanya.

Ketika ditanyai harga satu unitnya, Rofiq menyebut harganya sekitar belasan juta dan memang belum diproduksi secara massal.

"Harga satu unit Rp 15 juta, memang sudah dijual tapi masih kalangan terbatas dan kita belum punya PT yang besar, hanya berdasarkan pesanan dulu," ungkap Rofiq. 

Baca juga: UMK Kabupaten Tasikmalaya 2025 Tembus Rp2,69 Juta? Segini Kisarannya jika Ikut Kenaikan 6,5 Persen

 

Sumber: Tribun Priangan
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved