1 dari 69 Dapur MBG di Kota Tasikmalaya Sudah Miliki SLHS

Koodinator wilayah dapur MBG Kota Tasikmalaya mencatat baru 1 dapur yang memiliki SLHS dari 69 satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG)

Penulis: Jaenal Abidin | Editor: ferri amiril
tribunpriangan.com/jaenal abidin
RAPAT KOORDINASI - Walikota Tasikmalaya bersama unsur forkopimda dan perwakilan BGN ketika menggelar rapat koordinasi yang berlangsung di Aula lantai II Balekota Tasikmalaya, Kamis (10/9/2025). 

Laporan Wartawan TribunPriangan.com, Jaenal AbidinĀ 


TRIBUNPRIANGAN.COM, KOTA TASIKMALAYA - Koodinator wilayah dapur MBG Kota Tasikmalaya mencatat baru 1 dapur yang memiliki SLHS dari 69 satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG), ketika menghadiri rakor di Aula lantai II Balekota Tasikmalaya, Kamis (9/10/2025).

"Sebenarnya itu di kota Tasik ada 69 dapur, nah yang satu dapur ini sudah mengurus SLHS dan jadi percontohan bagi kami bahwa dapur yang di Tawang itu sudah memiliki SLHS," kata Korwil dapur MBG Kota Tasikmalaya Irpan Kusnadi kepada wartawan TribunPriangan.com.

Irpan menjelaskan, pihaknya tengah melakukan koordinasi kepada mitra untuk segera membuat SLHS karena itu syarat wajib bagi dapur untuk beroperasional.

Alasan belum diurus SLHS sejak awal karena belum mendapat surat edaran dan tengah proses percepatan dapur di beberapa wilayah.

"Karena memang proses itu percepatan, terus di kuatkan dengan surat edaran, baru setelah itu kami bergerak untuk berupaya membuat SLHS serentak," jelas Irpan.

Baca juga: Pemkot Tasikmalaya Perketat Pengawasan Dapur MBG Imbas 65 Dapur Tak Miliki SLHS

Bahkan ia juga sudah berkoordinasi dengan Kemenaker bakal melakukan pelatihan chef agar masakan yang dihasilkan lebih baik lagi.

"Kami sudah koordinasi dengan Kemenaker bahwa untuk pelatihan chef agar teruji dalam artian masakan-masakan yang dihasilkan itu lebih baik dan proper," tuturnya.

Sedangkan target pembuatan SLHS sesuai surat edaran selama 30 hari setelah dilakukan pendaftaran terlebih dahulu.

"Kalau untuk SLHS kita target semua dapur tercapai. Untuk yang tercapai tetap kita progres, terus kita laporkan secara berjenjang," ucap Irpan.

Namun Irpan berkilah ketika ada penutupan dapur SPPG karena tak memiliki SLHS bakal berdampak ke satuan pendidikan yang sudah bekerjasama.

"Sebenarnya untuk stop distribusi itu dikatakan tidak. Karena ini menyangkut hajat hidup orang banyak, pasti siswa pada menanyakan," ungkap Irpan.

Sementara untuk proses SLHS itu tidak satu dua makanan, yang diuji tapi ada beberapa item disertakan sampai ke Ipal hingga bisa keluar SLHS.

"Jadi ada empat item proses terbitnya SLHS, uji lab air, cek makanan, penjamah makanan, Ipal, sampai ke investigasi tim ke setiap dapur," katanya.

Dirinya juga belum ada rencana penambahan jumlah dapur di wilayah Kota Tasikmalaya. Karena khawatir ada masalah baru.

"Kita diskusikan dulu, khawatir ketika sudah ada pemerataan terus pada akhirnya ada dapur baru itu malah jadi masalah lagi," tutur Irpan.(*)

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved