INI Resimen Tjakrabirawa, Pasukan Elite Benteng Presiden yang Terlibat G-30-S/PKI, Cuma Kuat 4 Tahun

Pasukan Tjakrabirawa (ejaan sekarang Cakrabirawa, Red) erat kaitannya dalam peristiwa Gerakan 30 September 1965 PKI

Editor: Machmud Mubarok
Istimewa
Pasukan Tjakrabirawa (ejaan sekarang Cakrabirawa, Red) erat kaitannya dalam peristiwa Gerakan 30 September 1965 PKI atau dikenal dengan sebutan G-30-S/PKI. Usianya hanya 4 tahun dan dibubarkan setelah peristiwa G-30-S/PKI. Inzet: Logo Resimen Tjakrabirawa. 

TRIBUNPRIANGAN.COM - Pasukan Tjakrabirawa (ejaan sekarang Cakrabirawa, Red) erat kaitannya dalam peristiwa Gerakan 30 September 1965 PKI atau dikenal dengan sebutan G-30-S/PKI. Usianya hanya 4 tahun dan dibubarkan setelah peristiwa G-30-S/PKI.

Peristiwa G-30-S/PKI ini merupakan tragedi berdarah yang menjadi sejarah penting dalam perjalanan bangsa Indonesia.

Dalam peristiwa G-30-S/PKI, ada 6 jenderal dan seorang perwira pertama Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang diculik, disiksa, hingga dibuang di sumur Lubang Buaya.

Dalam peristiwa G-30-S, selain ada keikutsertaan anggota Partai Komunis Indonesia (PKI), juga ada Pasukan Cakrabirawa.

Pasukan Cakrabirawa dibentuk untuk melindungi presiden Namun, apa sebenarnya pasukan Cakrabirawa ini dan apa perannya dalam peristiwa berdarah G-30-S? 

Peristiwa G-30-S didalangi PKI pimpinan DN Aidit dan Letkol Untung yang Komandan Resimen Cakrabirawa atau Pasukan Cakrabirawa.

Pasukan inilah yang menculik 6 jendral dan 1 perwira pertama dan membawanya ke kawasan Lubang Buaya.

Melansir dari journal student Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Kamis (29/9/2022), Pasukan Cakrabirawa adalah kesatuan pengamanan Presiden Republik Indonesia. Pasukan Cakrabirawa dibentuk pada tahun 1962 dan dibubarkan tahun 1966. 

Pasukan Cakrabirawa dibentuk karena terdapat beberapa kali usaha percobaan pembunuhan terhadap presiden Soekarno. Pasukan Cakrabirawa dibentuk pada tanggal 6 Juni 1962. Pasukan Cakrabirawa ini memiliki tugas untuk melindungi presiden beserta keluarganya. 

Wikipedia menuliskan, Resimen Cakrabirawa adalah resimen yang merupakan pasukan gabungan dari TNI Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara serta Kepolisian Republik Indonesia yang bertugas khusus menjaga keamanan Presiden RI dengan semboyan "Dirgayu Satyawira" yang artinya, "Prajurit Setia Berumur Panjang". 

Sebelum dibentuk Resimen Tjakrabirawa, menurut buku berjudul “20 tahun Indonesia Merdeka 1945-1965  jilid III “  halaman 797 yang diiterbitkan Departemen Penerangan Republik Indonesia menyebutkan bahwa  pada saat Proklamasi 17 Agustus 1945 sudah terbentuk kesatuan pengawal pribadi Presiden di Jakarta.

Mereka berasal dari Tokubetsu Tokomu Kosaku Tai yang dipimpin Kanapi dan Suhodo. Keduanya berpangkat Keibu atau Inspektur Polisi.

Mereka bertugas menjaga keamanan dan keselamatan Presiden dan keluarga, Wakil presiden dan menteri dalam kabinet RI saat itu.

Sedang para pemuda mantan anggota kesatuan Peta (Pembela Tanah Air) berperan sebagai pengawal Istana. Pada saat Soekarno, Hatta beserta keluarga terpaksa “hijrah” dari Jakarta  menuju Yogyakarta pada 3 Januari 1946, pasukan pengawal pribadi Presiden melakukan pengawalan di bawah pimpinan Mangil dan Sudiyo.

Anggota yang berperan dalam pengawalan tersebut adalah Soekasah, Winarso, Seopandi, Mangil, Rasmad, Didi Kardi, Ramelan, Soehardjo, Oding Suhendar, Soekanda, Sudiyo, Karnadi dan  Moh Toha.  Mereka ini kemudian diresmikan oleh Kapolri Raden Said Sukanto sebagai Polisi Pengawal Presiden (PPP).

Halaman
1234
Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved