Warga Jatinangor Tercemar Debu
Rumah Warga di Desa Cipacing Retak-retak Akibat Pembangunan Pabrik, Bos KPS: Urusan Kontraktor
Namun warga hingga kini belum mendapatkan kompensasi sebagai ganti rugi dampak yang ditimbulkan.
Penulis: Kiki Andriana | Editor: Gelar Aldi Sugiara
Laporan Kontributor TribunJabar.id, Kiki Andriana
TRIBUNPRIANGAN,COM, SUMEDANG - Warga di Dusun Bojong, Desa Cipacing, Jatinangor, Kabupaten Sumedang selain mengeluhkan debu limbah B3 karet, juga mengeluhkan tembok rumah yang retak-retak.
Retaknya tembok disebut-sebut sebagai dampak pembangunan pabrik pada tahun 2016.
Namun warga hingga kini belum mendapatkan kompensasi sebagai ganti rugi dampak yang ditimbulkan.
"Kalau saya sih tahunya, waktu pembangunan sudah disepahami bahwa dampak dari pembangunan risiko dari pihak kedua dalam hal ini kontraktor, ya ini masa ke perusahaan lagi, kalau begini kan ribet ya," kata Ruli Hendarwin, Owner PT KPS saat dihubungi TribunJabar, Kamis (27/6/2024) sore.
Ruli juga mengaku sulit melihat objektivitas dari kerugian yang dialami tahun 2016. Sebab, agak sulit untuk menelusurinya.
Baca juga: 8 Tahun Warga Jatinangor Nelangsa Karena Debu, Begini Jawaban dari Pihak Pabrik PT KPS
"Kita enggak tahu apakah sebelum proyek sudah retak Objektivitasnya sebelah mana. Kalau ini disampaikan 2016, ya sudah terlalu jauh, susah telusurnya," katanya.
Menurut warga, pembangunan dari 2016 itu hingga kini pun masih dilakukan dan suara bising dari area pabrik nyaris 24 jam tanpa henti terdengar.
"Ini (pabrik) kan pasang paku bumi, bergetar, rusak rumah saya, retak-retak. Sudah beberapa kali usul tapi tidak ditanggapi," kata Mumun.
Baca juga: Selain Polusi Debu, Rumah Waga di Jatinangor Retak Akibat Aktivitas Pabrik
Mumun menjelaskan sejak tahun 2016, dia sudah melaporkan apa yang menimpa rumahnya kepada pihak perusahaan melalui RW.
Namun, tidak ada respons.
"Sekalinya ada respons baru-baru ini, orang pabrik bilang, kenapa baru ada informasi. Kan sering diusulkan, tapi enggak direspons," kata Mumun.
Mumun mengatakan, dulu warga juga meminta jalan umum agar tidak habis sama pabrik. Namun yang didapat sebatas comberan.
Baca juga: 8 Tahun Warga Cipacing Jatinangor Nelangsa, Ingin Solusi dari Debu Pabrik yang Meresahkan
Herman, warga lainnya juga mengaku terganggu dengan aktivitas pabrik yang 24 jam sehari.
"24 jam berisiknya, brang-breng-brong mungkin beres-beres besi dan sebagainya. Perhatian perusahaan tidak ada perhatian apapun, bukan minim, ya tidak ada," katanya.
Padahal seringkali ada pihak sekuriti yang melihat kerusakan yang dialami warga, tapi tak ada realisasinya.
"Difotonya tiap waktu oleh satpam, tapi tidak ada realisasinya untuk warga," katanya. [*]
Bos KPS Menduga Laporan Warga Cipacing Sumedang Terdampak Limbah B3 Disuntik Pihak Kedua |
![]() |
---|
8 Tahun Warga Jatinangor Nelangsa Karena Debu, Begini Jawaban dari Pihak Pabrik PT KPS |
![]() |
---|
Selain Polusi Debu, Rumah Waga di Jatinangor Retak Akibat Aktivitas Pabrik |
![]() |
---|
8 Tahun Warga Cipacing Jatinangor Nelangsa, Ingin Solusi dari Debu Pabrik yang Meresahkan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.