Semua Dapur Penyedia MBG di Sumedang Belum Ada yang Kantongi Sertifikat

Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang memperketat pengawasan pengolahan makanan oleh  Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG)

Penulis: Kiki Andriana | Editor: ferri amiril
istimewa
KERACUNAN - Sebanyak 59 orang pelajar di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat keracunan seusai menyantap makanan bergizi gratis (MBG) 

Laporan Kontributor TribunPriangan.com Sumedang, Kiki Andriana

 

TRIBUNPRIANGAN.COM, SUMEDANG - Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang memperketat pengawasan pengolahan makanan oleh  Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur penyedia Makan Bergizi Gratis (MBG). 

Hal ini dilakukan butut keracunan yang dialami 164 siswa setingkat SMA di Ujungnya, Tomo, dan Situraja, Sumedang belum lama ini, diduga usai mereka menyantap MBG. Meski, sampel makanan yang membuat keracunan itu masih diuji di Labkesda Jawa Barat. 

SPPG di Sumedang terus berjalan menyediakan MBG, kecuali yang dinyatakan oleh Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir ditutup sementara, yakni salah satu SPPG di Ujungjaya. Syaratnya, ada pengawasan yang ketat terhadap semua SPPG

Dari segi sertfikat higienitas, seluruh SPPG di Sumedangk belum punya SLHS atau Sertifikat Laik Higiene Sanitasi. Namun demikian, ada aturan yang membolehkan SPPG tetap beroperasi.  

Kepala Dinas Kesehatan Sumedang, Dikdik Sadikin mengatakan belum ada SPPG di Sumednag yang mengantongi SLHS. Namun, izin distribusi bukan dari Dinas Kesehatan, melainkan dari Badan Gizi Nasional (BGN). 

"Izin distribusi bukan dari Dinkes, itu dari BGN, itu di Permenkes juga, SPPG boleh berproses selama setahun yang penting penjamah makan di SPPG sudah punya sertifikat," kata Dikdik di Sumedang, Rabu (1/10/2025). 

Di Sumedang, di semua kecamatan, telah ada SPPG. Kecuali di Kecamatan Surian, kecamata paling utara Kabupaten Sumedang

Dikdik mengatakan, untuk antisipasi agar tidak terjadi lagi keracunan, harus ada pengecekan serius ke setiap SPPG

"Antisipasinya, kita harus mengecek ke tiap itu, jangan sampai kejadian kemarin terjadi lagi,"

"Intinya dari pengolahan aman ya seperti itu, jangan sampai, Kemarin itu masih diduga, hasil lab belum keluar apakah betul dari makanan atau dari faktor lain," katanya.(*)

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved