Mahasiswa Unsil Meninggal Saat Long March Latihan Dasar PMI di Perbatasan Garut-Tasikmalaya

Mahasiswa Unsil Meninggal Saat Long March Latihan Dasar PMI di Perbatasan Garut-Tasikmalaya

Penulis: Aldi M Perdana | Editor: ferri amiril
Tribunpriangan.com/Aldi M Perdana
Mahasiswa Unsil Meninggal Saat Long March Latihan Dasar PMI di Perbatasan Garut-Tasikmalaya. Foto Suasana di dekat kamar mayat RSUD dr Soekardjo Tasikmalaya, Minggu (9/6/2024). 

"Kami dari kampus sangat terbuka bagi pihak keluarga, segala macam informasi yang dibutuhkan keluarga, kami terbuka, silakan," paparnya.

Asep juga menyebut, bahwa kegiatan diklatsar ini merupakan kegiatan rutin kampus.

"Kegiatan UKM ini sudah biasa, rutin. Malah hari ini tuh, di lokasi yang sama, Mapala Khaniwata juga sedang menggelar Diklatsar. Artinya kegiatan ini resmi, karena surat mereka (dari UKM KSR PMI) ke saya itu kurang lebih awal Mei 2024, kami telaah, tanggal 14 Mei 2024 surat izin kegiatan saya keluarkan," terangnya.

Asep mengatakan, bahwa panitia bersama para calon anggota berangkat sekira pukul 09.00 WIB pagi pada Sabtu (8/6/2024) kemarin.

Kemudian, mereka semua turun dari kendaraan di Polsek Malangbong, Kabupaten Garut, Jawa Barat untuk long march atau berjalan kaki ke lokasi diklatsar di Gunung Cakrabuana.

"Kemudian (mereka) berjalan kaki ke lokasi diklatsar (di Gunung Cakrabuana). Nah, baru lewat dari setengahnya sedikit, hal tersebut terjadi. Makanya sebetulnya kami juga belum tahu, kejadiannya ini di Tasikmalaya atau di Garut," terangnya.

Lantas, sekira pukul 14.00 WIB, Raffha sudah mulai merasa lelah dan keram pada kakinya

"Melalui keterangan panitia, korban itu sudah mulai merasa lelah dan merasa keram kaki sekira pukul 14.00 WIB siang. Diistirahatkan, dikasih minum, dan segala macam," jelas Asep.

Menjelang petang hari, pihak panitia mengaku bahwa Raffha sudah mulai kehilangan konsentrasinya.

"Makin sore, setiap ditanya, jawabannya kadang nyambung, kadang enggak. Akhirnya, melihat gejala seperti itu, panitia juga menilai bahwa saat itu korban tidak mungkin untuk diteruskan, karena akses jalannya 'kan menanjak, tapi jika kembali turun, jaraknya sudah sangat jauh. Akhirnya, diputuskanlah menunggu tim SAR di TKP," terang Asep.

Bahkan, sampai maghrib tiba pada Sabtu (8/6/2024) kemarin, denyut jantung Raffha masih stabil.

Kendati demikian, panitia segera menghubungi pihak Polsek Malangbong sekaligus minta bantuan ke Tim SAR dan Tagana Garut.

"Kemudian, tim gabungan itu berkumpul untuk melakukan evakuasi dan menuju lokasi di mana korban berada itu sekira pukul 20.30 WIB malam," ungkap Asep.

Tim gabungan baru tiba di TKP sekira pukul 23.00 WIB malam dan segera melakukan proses evakuasi ke bawah.

Di TKP, saat menunggu tim gabungan tiba untuk melakukan proses evakuasi, korban dibungkus alumunium foil untuk menjaga suhu tubuh supaya tidak turun, termasuk juga dibuat perapian di sekitar tubuh korban.

Halaman
123
Sumber: Tribun Priangan
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved