Petani di Pangandaran Gunakan BBG, Alternatif BBM yang Dinilai Mahal
Jika menggunakan BBM dengan RPM pada mesin di kisaran 40, maka membutuhkan BBM sekitar 9 liter dan RPM di angka 60 itu butuh BBM sekitar 7 liter.
Penulis: Padna | Editor: Gelar Aldi Sugiara
"Terus, kita coba nyalakan mesin sambil menyetel di konverter kit. Biasanya petani akan kesusahan di penyetelan konverter kit- nya. Tapi, kita siap bantu," ucap Kiswan.
Ketua kelompok Tani di Desa Ciganjeng, Tahmo Cahyono mengatakan, adanya inovasi penggunaan BBG ini sangat membantu bagi para petani.
"Yang biasa tadinya kita mengeluarkan anggaran dalam satu hari membeli BBM 5 sampai 6 liter, sekarang cukup dengan tabung gas elpiji 3 Kg bisa untuk 2 hari," ujarnya.
Jadi, inovasi baru ini sangat membantu bagi Petani di tempatnya. Apalagi, sekarang mulai kemarau sumber air dari irigasi tidak ada.
"Tentu, adanya BBG untuk menyalakan mesin pompa kita bisa mengambil dari sungai - sungai atau kolam untuk mengairi lahan persawahan," kata Tahmo.
Dengan adanya inovasi ini, dia berharap Pemerintah Pusat sampai ke tingkat Desa bisa membantu para petani di Pangandaran. "Khususnya, dalam bentuk bantuan pengurangan pemakaian BMM dan berpindah ke BBG," ucapnya. (*)
Pesona Sunset dan Cuanki Serasa Makanan Mewah Viral di Pantai Barat Pangandaran pada Akhir Pekan |
![]() |
---|
Melebihi Batas! Tronton Bermuatan Kayu di Pangandaran Terbalik dan Bikin Macet Jalan Raya |
![]() |
---|
Bulog Ciamis Pastikan Stok Beras Priangan Timur Aman hingga Februari 2026 |
![]() |
---|
Pangandaran Diguyur Hujan Semalaman, Air Sungai Citanduy di Perbatasan Jabar Jateng Meluap |
![]() |
---|
Bapenda Pangandaran Blak-blakan Target Pendapatan PKB dan BBNKB Belum Tercapai |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.