Harga Ayam di Pangandaran Meledak

Harga Daging Ayam Broiler di Pangandaran Meledak, Tembus Rp40 ribu Perkilo, Begini Kata Supplier

Pertengahan bulan ramadhan 2024 ini, tidak hanya beras tinggi tapi harga daging ayam broiler di Pangandaran merangkak naik.

Penulis: Padna | Editor: Dwi Yansetyo Nugroho
Dok. Humas Polres Sukabumi Kota
ILUSTRASI Penjual Daging Aytam. Harga Daging Ayam Broiler di Pangandaran Meledak, Tembus Rp40 ribu Perkilo, Begini Kata Supplier 

Laporan Kontributor TribunPriangan.com, Pangandaran, Padna


TRIBUNPRIANGAN.COM, PANGANDARAN - Pertengahan bulan ramadhan 2024 ini, tidak hanya beras tinggi tapi harga daging ayam broiler di Pangandaran merangkak naik.

Hal tersebut disampaikan Yana Suryana (36) supplier dan pedagang ayam di Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran.

Yana menyatakan, menjelang lebaran 2024 ini harga ayam potong broiler di wilayahnya sudah mulai merangkak naik.

Baca juga: TERNYATA Ini Alasan Petani di Kabupaten Cianjur Panen Padi pada Malam Hari

"Sekarang, harganya sudah Rp 38 ribu perkilogram dan akan mendekati Rp 40 ribu perkilogram," ujar Yana kepada Tribunjabar.id di rumahnya, Jum'at (22/3/2024) pagi.

Tidak hanya sampai di harga Rp 40 ribu, harga ayam broiler akan terus mengalami peningkatan sampai puncak lebaran nanti.

"Lebaran nanti, harga ayam pasti akan tembus Rp 50 ribu perkilogram. Kalau lebaran tahun kemarin kan hanya Rp 45 ribu," katanya.

Baca juga: Seleksi CPNS 2024 Segera Dibuka, Begini Cara Cek NIK yang Masih Aktif atau Tidak di Kemendagri

Dipastikan harga ayam broiler melonjak tinggi, karena saat ini sedang terjadi kelangkaan dan banyak peternak yang sengaja mengeluarkan ayamnya di hari raya Idul Fitri.

"Jadi, disitulah para peternak dapat banyak keuntungan. Di hari raya Idul Fitri nanti, mereka panen raya," ucap Yana.

Baca juga: LOWONGAN KERJA Planning Officer Kementerian Kesehatan Ditutup Hari Ini, Begini Cara Daftarnya

Menurutnya, jika nanti harga ayam broiler tinggi tentu akan berdampak terhadap supplier ataupun pedagang di pasaran. 

"Ya, bagus. Artinya, kita juga ada peningkatan hasil. Hanya, konsumen atau pembeli banyak yang menjerit karena harganya mahal," ujarnya. *

 

--

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved