Nelayan Pangandaran Keluhkan Pembatasan Bahan Bakar Untuk Melaut

Sejumlah nelayan di Kabupaten Pangandaran mengeluhkan adanya pembatasan pengisian Bahan Bakar Minyak

Penulis: Padna | Editor: ferri amiril
TribunPriangan.com/ Padna
Sejumlah nelayan di Kabupaten Pangandaran mengeluhkan adanya pembatasan pengisian Bahan Bakar Minyak 

Laporan Kontributor TribunPriangan.com Pangandaran, Padna

TRIBUNPRIANGAN.COM, PANGANDARAN -
Sejumlah nelayan di Kabupaten Pangandaran mengeluhkan adanya pembatasan pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) dari Pertamina. 

Ketua Rukun Nelayan (RN) Bojongsalawe Parigi, Kabupaten Pangandaran, Sugito mengaku, saat ini pembelian BBM jenis pertalite hanya dibatas sebanyak 30 liter.

30 liter tersebut hanya dipergunakan untuk satu kali melaut saja.

"Untuk jaraknya yang dekat sih cukup saja, tapi kadang kita menangkap ikan di zona yang jauh. Jadi, BBM-nya kurang kalau hanya 30 liter saja," ujar Sugito kepada sejumlah wartawan di Bojongsalawe tidak lama ini.

Selain itu, untuk pembelian BBM tidak bisa di tempat lain karena masing-masing sudah ada zonanya dengan menggunakan barcode.

"Contoh, kita beli di Parigi, kalau kurang nelayan tidak bisa membeli di tempat  pengisian di daerah Cijulang atau tempat lain," katanya.

Kemudian, untuk pembelian BBM juga harus ada surat keterangan usaha (SKU) dari pemerintah desa setempat.

"Ya, harusnya dengan menunjukkan kartu nelayan saja sudah cukup. Karena, kita punya kartu nelayan yang sudah terdata di aplikasi KUSUKA. Itu, surat akurat keanggotaan," ucap Sugito.

Sementara Kepala Dinas Kelautan, Perikanan dan Ketahanan Pangan (DKPKP) Kabupaten Pangandaran, Sarlan menyebut kuota untuk pengisian BBM kewenangannya ada di pihak Pertamina."Kita dari dinas hanya memberikan data nelayannya saja," ujarnya 

Kemudian untuk penentuan lokasi pengisian BBM, sudah ditentukan oleh pihak Pertamina. Contohnya, nelayan Pangandaran tidak bisa mengisi BBM di tempat pengisian lainnya.

"Ya, itu pasti ditolak. Karena ada pembatasan kuota BBM. Kalau sudah beli di Pangandaran ya sudah tidak boleh beli di Cijulang," kata Sarlan.

Makanya, Ia meminta ke Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata agar mendorong supaya nelayan tak mendapat pembatasan saat pembelian BBM.

Selain itu, nelayan diharapkan bisa membeli di daerah lain."Karena, kalau nelayan berangkat sekali melaut itu bisa lebih dari 30 liter sampai 100 liter," ucapnya.(*)

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved