Gempa Kembali Guncang Sumedang

Ada Kemungkinan Gempa Sumedang Karena Pergerakan Sesar Aktif Baribis di Bagian Utara, Benarkah?

Ada Kemungkinan Gempa Sumedang Karena Pergerakan Sesar Aktif Baribis di Bagian Utara, Benarkah?

Penulis: Lulu Aulia Lisaholith | Editor: ferri amiril
Kompas.com
Sesar Baribis disebut berpotensi penyebab Gempa Sumedang (INFOGRAFIS KOMPAS.ID/ GUNAWAN) 

TRIBUNPRIANGAN.COM - Gempa yang menggunacang Sumedang, Jawa Barat pada Minggu (31/12/2023), masih menimbulkan banyak pertanyaa besar bagi masyarakat dan Pemrintah.

Karena hingga saat ini, letak pasti mengenai pergeseran lempeng permukaan bumi tersebut masih terus didalami.

Satu hal yang pasti, bencana alam yang diakibatkan pergerakan aktif dari tanah tersebut menjadi sangat langkah terjadi.

Pasalnya guncangan yang terjadi sebanyak tiga kali berturut-turut dengan durasi waktu yang tidak terlalu jauh atau biasa disebut dengan gempa susulan, ketiganya mengalami peningkatan berbeda dari gempa pada umumnya yang relatif kecil pada lanjutannya.

Diketahui sebelumnya, Sumedang diguncang gempa pembuka sebanyak 3 kali, dengan wilayah jangkau dirasakan di Bandung hingga Subang.

Baca juga: Pakar ITB Beberkan Alasan Gempa Sumedang Merusak Walau Magnitudo Kecil

Gempa pertama terasa M4.1 dengan kedalaman 7 kilometer, sekitar pukul 14.35 WIB.

Gempa kedua terasa M 3,4 kedalaman 6 kilometer, sekitar pukul 15.38 WIB, gempa ketiga yang paling besar terasa M 4,8 kedalaman 5 kilometer sekitar pukul 20.34.

Kemudian, dua kali gempa susulan terasa sekitar pukul 23.00, dan gempa terakhir terasa pada Senin,31 Januari 2024, sekitar pukul 03.00 WIB.

Meski tercatat skala dibawah 5 magnitudo, namun hal ini, menimbulkan kerusakan yang cukup parah.

Jika ditelisik lebih jauh, ada beberapa hal menarik dalam gempa yang terjadi di Sumedang di detik-detik pergantian tahun tersebut.

Baca juga: Dampak Gempa Bumi di Sumedang Meluas, 8 Kecamatan Laporkan Kerusakan Rumah

"Kalau melihat pusat gempa, justru makin dangkal. Pada gempa pertama pukul 14.35 WIB pusat gempa berada di kedalaman 7 KM, gempa kedua pukul 15.38 WIB pusatnya makin dangkal 6 KM dan gempa ketiga pukul 20.34 WIB makin dangkal lagi menjadi 5 KM," ungkap Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, dalam konferensi Pers Daring, Senin 1 Januari 2024 dini hari.

Jika melihat kekuatan 4,8 magnitudo, kata Dwikorita, gempa Sumedang bisa dikatakan kecil, namun dilain sisi dampaknya cukup besar karena mengakibatkan kerusakan pada bangunan di atasnya.

Hal ini dikarenakan pusat gempa berada di darat dengan kedalaman yang dangkal, sehingga sangat terasa dan menyebabkan kerusakan juga kepanikan.

"Walaupun kurang dari 5 magnitudo, gempa dangkal akan dirasakan kuat, ditambah bangunan yang belum standar tahan gempa menyebabkan kerusakan yang signifikan," katanya.

Dikarenakan gempa dangkal berada tidak jauh di bawah kaki sehingga getaran yang dirasakan akan sangat kuat.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Priangan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved