Gempa Guncang Sumedang Lagi
Pakar ITB Beberkan Alasan Gempa Sumedang Merusak Walau Magnitudo Kecil
Dia meminta masyarakat untuk mewaspadai potensi bencana gempa meski kekuatannya tidak terlalu besar, tapi tetap dapat menimbulkan dampak kerusakan.
TRIBUNPRIANGAN.COM, SUMEDANG - Dekan Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung (ITB), Dr. Irwan Meilano, mengatakan, ada tiga hal yang menjadi perhatiannya mengenai Gempa Sumedang yang terjadi pada Minggu (31/12/2023) malam.
Menurutnya, perhatian itu adalah kekuatan gempa yang tidak terlalu besar atau magnitudo kecil, akan tetapi dapat menimbulkan dampak kerusakan yang signifikan.
"Terdapat tiga hal yang menjadi concern, pertama adalah ternyata ada sumber gempa yang tidak terlalu besar dari magnitudo-nya, namun ternyata cukup dangkal kedalamannya. Kedua bagaimana karakteristik lapisan tanah di Jawa Barat yang mempunyai berbagai produk vulkanik, sehingga dapat meningkatkan guncangan gempa," ungkapnya dalam rilis yang diterima, dikutip Selasa (2/1/2023).
Baca juga: Rumah Rusak Berat Akibat Gempa Sumedang Dapat Bantuan Rp 60 Juta
"Hal inilah yang membuat gempa dengan kekuatan yang kecil tapi guncangannya terasa keras di permukaan," kata Irwan melanjutkan.
Kemudian yang ketiga adalah kondisi geografis wilayah di Sumedang dan sekitarnya, yang memiliki banyak penduduk dan telah dipadati bangunan.
Dengan begitu, gempa dapat berpotensi menimbulkan banyak kerusakan saat terjadi bencana.
Dirinya pun sependapat dengan keterangan resmi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Badan Geologi (PVMBG), yang menyebutkan, bahwa gempa bumi di Sumedang diperkirakan terjadi karena adanya aktivitas Sesar Cileunyi-Tanjungsari.
Baca juga: Terowongan Tol Cisumdawu Retak Pasca Gempa Sumedang, Kakorlantas dan Pj Gubernur Jabar Bilang Begini
"Saya setuju dengan apa yang telah disampaikan oleh Badan Geologi. Kemungkinan ada sumber gempa di sana, yakni aktivitas dari Sesar Cileunyi-Tanjungsari. Namun, masih perlu dicari untuk detailnya. Baik parameter sumber gempanya, panjangnya, tingkat aktivitasnya, maksimum magnitudonya, serta lain sebagainya," kata Irwan menjelaskan.
Maka dari itu, dia meminta masyarakat untuk mewaspadai potensi bencana gempa meski kekuatannya tidak terlalu besar, tapi tetap dapat menimbulkan dampak kerusakan.
"Hal inilah yang perlu menjadi pembelajaran, khususnya bagi masyarakat di Jawa Barat. Sebab, kita juga pernah ada kejadian yang mirip, yakni gempa Cianjur pada November tahun lalu. Meski kekuatannya berbeda, tapi tetap memberikan kerusakan yang signifikan," kata dia.
Baca juga: Ada Sesar Aktif Lain yang Diduga Pemicu Gempa Sumedang Selain Sesar Cileunyi-Tanjungsari, Apa Itu?
Sebelumnya diberitakan, gempa bumi dengan kekuatan M4.8 mengguncang Sumedang dan sekitarnya pada Minggu (31/12/2023) malam.
Bahkan, guncangan terasa hingga Bandung, Subang, Garut, Cirebon, dan beberapa kawasan lainnya di Jawa Barat.
Berdasarkan informasi resmi dari Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), lokasi gempa berada di koordinat 6.85 derajat Lintang Selatan (LS) dan 107.94 derajat Bujur Timur (BT).
Baca juga: Apa itu Sesar Cileunyi-Tanjungsari? Sesar Aktif yang Diduga Pemicu Gempa Sumedang
Gempa ini memiliki kedalaman 5 kilometer. Sementara pusat gempa berada di 2 kilometer Timur Laut, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
BMKG pun mencatat gempa sudah empat kali mengguncang wilayah Sumedang pada 31 Desember 2023.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.