Bikin SIM Bayar Pakai Sampah

Bikin SIM Bayar Pakai Sampah, Nasabah Bank Sampah di Desa Kalitengah Cirebon Terus Meningkat 

Kesadaran masyarakat di Desa Kalitengah, Kecamatan Tengah Tani, Kabupaten Cirebon untuk mengelola sampah terus meningkat.

TribunPriangan.com/ Eki Yulianto
Ketua Bank Sampah Kasih Kita, Azka yang berada di Desa Kalitengah, Kecamatan Tengah Tani, Kabupaten Cirebon  

Laporan Wartawan TribunPriangan.com, Eki Yulianto


TRIBUNPRIANGAN.COM, CIREBON- Kesadaran masyarakat di Desa Kalitengah, Kecamatan Tengah Tani, Kabupaten Cirebon untuk mengelola sampah terus meningkat.

Hal itu dibuktikan dengan mulai adanya sejumlah warga yang menabung sampah anorganik di bank sampah di wilayahnya.

Bank sampah yang dimaksud yakni Bank Sampah Kasih Kita yang memiliki kepanjangan Kalitengah Bersih Karena Kita.

Baca juga: LUDES TERBAKAR, 1 Hektare Lahan Pengasinan Ikan di Sukabumi Dilalap Si Jago Merah

Di sana, sudah ada 10 nasabah tetap yang mengumpulkan sampah anorganik setiap minggunya.

Sampah-sampah itu nantinya akan dihargai sesuai dengan biaya pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) maupun Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) yang digagas oleh Polresta Cirebon.

Ketua Bank Sampah Kasih Kita, Azka mengatakan, aktivitas bank sampah yang dikelolanya terus meningkat seiring program yang dijalankan pihak kepolisian.

Baca juga: Harga Beras di Pasar Tradisional Cimahi Melonjak, Selain Imbas Kemarau Ternyata Karena Masalah Ini

Sebelum menjadi mitra program Green Service milik Polresta Cirebon itu, aktivitas bank sampahnya terbilang sepi.

"Alhamdulillah, dengan adanya bank sampah masyarakat mulai sadar terhadap pengelolaan sampah."

"Apalagi, bank sampah kita ini sudah menjadi mitra Polresta Cirebon dalam program Green Service di mana nasabah nantinya menjadi nasabah prioritas sebagai pemohon pembuatan SIM atau SKCK di Polresta," ujar Azka selepas launching Upgrading Green Service di Mapolresta Cirebon, Selasa (5/9/2023).

Baca juga: 10 Drakor Rating Tertinggi di Awal Bulan September 2023, My Dearest Ternyata Peringkat Segini

Diungkapkan dia, bahwa dibanding sebelum adanya kerjasama dengan kepolisian, nyaris tidak terorganisir-nya warga menabung di bank sampah yang dikelolanya.

Kini, meski masih terbilang bisa dihitung jari, kesadaran masyarakat mengelola sampah sudah terlihat.

"Sekarang itu masih 10 nasakah yang rutin setiap minggunya menabung sampah di kita, tapi dibanding dulu ya gak ada, berjalan tak teroganisir aja bank sampahnya," ucapnya.

Baca juga: MULAI 17 September KAI Beri Diskon Tiket 20 Persen untuk Penumpang Disabilitas, Ini Syaratnya 

Kini, para nasabah yang kebanyakan berasal dari Desa Kalitengah itu rutin setiap Minggu menabung sampah sebanyak 1-2 kilogram.

Adapun, per kilogramnya sampah itu dihargai minimal 3 sampai 4 ribu bergantung harga pasarnya.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved