Harga Beras di Cimahi Melonjak

Harga Beras di Pasar Tradisional Cimahi Melonjak, Selain Imbas Kemarau Ternyata Karena Masalah Ini

Harga beras di pasar tradisional Kota Cimahi terus mengalami kenaikan hingga melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) sejak satu bulan yang lalu

TribunPriangan.com/ Hilman Kamaludin
Pedagang beras di Pasar Atas Kota Cimahi saat merapikan berasnya yang akan dijual. 

Laporan Wartawan TribunPriangan.com, Hilman Kamaludin

TRIBUNPRIANGAN.COM, CIMAHI - Harga beras di pasar tradisional Kota Cimahi terus mengalami kenaikan hingga melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) sejak satu bulan yang lalu imbas musim kemarau panjang.

Naiknya harga beras tersebut karena hasil panen petani di berbagai daerah menurun akibat sawahnya mengalami kekeringan selama musim kemarau, sehingga kondisi ini menyebabkan produksi beras menjadi sangat minim.

Pedagang beras di Pasar Atas Baru Kota Cimahi, Moreno (33) mengatakan, awalnya harga beras medium hanya Rp 11 ribu per kilogram dengan HET Rp 10.900, sedangkan saat ini harganya sudah naik menjadi Rp 13.500 per kilogram.

Baca juga: MULAI 17 September KAI Beri Diskon Tiket 20 Persen untuk Penumpang Disabilitas, Ini Syaratnya 

"Kalau beras premium dari normalnya Rp 12.500 dengan HET Rp 13.900 per kilogram, saat ini sudah naik menjadi Rp 14.500 per kilogram," ujarnya saat ditemui di Pasar Atas Baru, Kota Cimahi, Selasa (5/9/2023).

Ia mengatakan, harga beras tersebut sudah mulai naik sejak Juli 2023, kemudian pada Agustus harga beras itu semakin tinggi dan hingga saat ini harga tertinggi masih tetap bertahan.

"Jadi memang harga beras sekarang ada kenaikan sejak Juli, kemudian Agustus kemarin naiknya paling tinggi. Terus selang sehari, harganya naik terus," kata Moreno.

Baca juga: 10 Drakor Rating Tertinggi di Awal Bulan September 2023, My Dearest Ternyata Peringkat Segini

Dengan kenaikan harga beras tersebut, kata dia, tentu berdampak terhadap daya beli masyarakat yang mulai mengurangi jumlah pembelian seperti yang biasanya membeli 10 kilogram dikurangi menjadi 5 kilogram.

"Kebanyakan, sekarang masyarakat membeli beras ini dikurangi karena kan harganya memang mahal. Jadi, kondisi ini berdampak juga bagi pendapatan saya," ucap Moreno.

Menurutnya, kenaikan harga beras itu akibat kemarau panjang yang menyebabkan hasil panen petani dan produksi beras di berbagai wilayah mengalami penurunan, sehingga harga jual dari pemasok mengalami kenaikan.

Baca juga: UPDATE TERBARU Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Polda Jabar Periksa Kembali Saksi-saksi

"Jadi dari pemasok harganya memang sudah naik, saya dikirim dari Cianjur, Sargen dan daerah lainnya. Kalau sekarang memang masih ada stok, tapi belum tentu aman karena pasokannya mulai berkurang," ujarnya.

Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Cimahi Tita Mariam mengatakan, kenaikan harga beras tersebut sudah terjadi sejak kemarau panjang hingga menyebabkan sawah para petani mengalami kekeringan.

Baca juga: MULAI 17 September KAI Beri Diskon Tiket 20 Persen untuk Penumpang Disabilitas, Ini Syaratnya 

"Musim kemarau mempengaruhi penurunan produksi dan produktifitas. Jadi, ketika barang berkurang, otomatis ada kenaikan harga, itu hukum ekonomi," kata Tita.

Kendati demikian, pihaknya memastikan hingga saat ini stok beras masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Kota Cimahi dan pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait soal kenaikan harga beras tersebut.

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved