Tabungan Murid di Tasikmalaya

3 Kali Mediasi Gagal, Wali Murid Geruduk Kantor Desa, Mantan Kepsek Gondol Duit Tabungan Rp800 Juta

Tabungan ratusan siswa sebesar Rp 800 juta di dua Sekolah Dasar (SD) Pakemitan 1 dan 3 Ciawi Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, dibawa kabur

|
Kompas.com
Mantan Kepsek Gondol Duit Tabungan Siswa Rp800 Juta, Mediasi Gagal, Wali Murid Geruduk Kantor Desa 

TRIBUNPRIANGAN.COM - Dunia pendidikan kembali tercoreng oleh aksi oknum mantan kepala sekolah yang membawa kabur uang tabungan siswa di Tasikmalaya.

Gelagat aneh mantan kepsek tersebut terjadi di saat akhir masa jabatannya sebelum pensiun beberapa bulan lalu. 

Sebenarnya, pihak orangtua murid enggan membuka aibnya ke publik. 

Baca juga: MURKA, Duit Tabungan Ratusan Juta Raib Digondol Mantan Kepsek, Wali Murid di Tasikmalaya Unjuk Rasa

Namun, setelah 3 kali mediasi dan janji-janjinya tak ditepati, para orangtua pun berunjuk rasa dan protes untuk segera diselesaikan lewat bantuan pemerintah desa. 

Untuk diketahui, tabungan ratusan siswa sebesar Rp 800 juta di dua Sekolah Dasar (SD) Pakemitan 1 dan 3 Ciawi Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, dibawa kabur mantan Plt kepala sekolah tersebut. 

Baca juga: MURKA, Duit Tabungan Ratusan Juta Raib Digondol Mantan Kepsek, Wali Murid di Tasikmalaya Unjuk Rasa

Karena ulah Plt kepsek tersebut, ratusan ibu-ibu selaku orangtua siswa pun berunjukrasa menagih uang anak-anaknya dikembalikan.

Mereka mengadu ke kantor Desa Pakemitan, Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, Sabtu (22/7/2023). 

Sambil membawa tulisan protes, para ibu-ibu tersebut menuntut mantan kepala sekolah anaknya tersebut untuk segera mengembalikan uang hasil menabung anak-anaknya di sekolah. 

Baca juga: BREAKING NEWS- Teriak Minta Tolong, 3 Polisi Indramayu Selamatkan Wanita yang Dianiaya Pacar

Kasus ini pun hampir sama dengan kejadian di Pangandaran, Jawa Barat, belum lama ini. 

Perbedaannya kalau di Pangandaran tabungan siswa dipinjam sejumlah guru dan uang itu disimpan di koperasi.

 Sedangkan di Tasikmalaya, tabungan itu dibawa eks kepsek yang sudah pensiun berinisial IS. 

Baca juga: Ogah Menepi saat Dilakukan Pengejaran, Polisi Lakukan Penghadangan, Sang Wanita Akui Dianiaya Pacar

"Terduga pelaku telah lebih dari 3 kali menjanjikan kepada para orangtua siswa akan memberikan tabungan itu sejak bulan Juni lalu. Namun, hingga kini hal itu tak terealisasi. Kami melakukan aksi protes dan mediasi menagih janji eks kepsek. Namun, dalam pertemuan sekarang ini, eks kepsek tak hadir. Kami pun hanya ditemui Kepala SDN Pakemitan 3 saat ini, yaitu Wawan," kata Koordinator Orangtua Siswa SDN Pakemitan 3, Dodi Kurniadi kepada wartawan di lokasi seperti dilansir TribunPriangan.com dari Kompas.com.

Dodi menambahkan, gelagat aneh mantan kepsek tersebut terjadi di saat akhir masa jabatannya sebelum pensiun beberapa bulan lalu. 

Sebelumnya pun pihak orangtua murid enggan membuka aibnya ke publik. 

Baca juga: Diduga Dianiaya Pacar, Wanita di Indramayu Teriak Minta Tolong dari dalam Mobil yang Sedang Melaju

Namun, setelah 3 kali mediasi dan janji-janjinya tak ditepati, para orangtua pun berunjuk rasa dan protes untuk segera diselesaikan lewat bantuan pemerintah desa. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved