Masuk Tahap Kajian, Jalan Tol Puncak Bakal Tersambung dengan Tol Bocimi, Segini Nilai Investasinya

Adapun rincian biaya konstruksi yang dibutuhkan untuk masing-masing seksi, yaitu Seksi 1 sebesar Rp 3,15 triliun, Seksi 2 sebesar Rp 2,43 triliun, Seksi 3 sebesar Rp 8,02 triliun, Seksi 4 sebesar Rp 1,68 triliun, dan Seksi 5 sebesar Rp 9,07 triliun.

Selain FS, tahun ini rencana pembangunan Jalan Tol Puncak juga akan dilaksanakan proses analisis dampak lingkungan (Amdal) dan Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah (DPPT).

Kemudian pada 2024 ditargetkan akan dilakukan pengadaan tanah dan detail engineering design (DED) dan pada 2026 baru bisa memulai konstruksi.

Baca juga: HANYA 1 Desa di Kecamatan Gayam Bojonegoro yang Tergusur Mega Proyek Tol Ngawi-Bojonegoro-Tuban

Adapun perkiraan yang didapat sementara nilainya mencapai Rp 25 triliun yang nantinya akan terbagi menjadi beberapa seksi atau tahapan.

Calon pemrakarsa jalan tol tersebut diketahui PT Matrasarana Arsitama dan Swoosh Capital KFT.

Jalan tol ini juga telah tercantum dalam Rencana Umum Jaringan Jalan Tol dengan target terbangun/operasi pada 2030-2034.

Sebelumnya, rencana pembangunan Tol Caringin-Cianjur diharapkan agar kemacetan di sepanjang wilayah Puncak bisa jauh berkurang.

"Kalau ini bisa didukung, kita bisa melaksanakan proses AMDAL dan FS pada tahun 2023, kemudian pengadaan tanah pada tahun 2024, dan konstruksi bisa di mulai pada tahun 2026," katanya.

Baca juga: 24 Desa dan 5 Kecamatan di Kabupaten Blitar Bakal Tergusur Mega Proyek Jalan Tol Agungblijen

Namun, dia berharap nantinya ada pemrakarsa yang menyambut rencana pembangunan jalan Tol Puncak, agar prosesnya bisa lebih cepat.

"Mudah-mudahan bisa dipercepat jika ada pemrakarsanya, namun tetap memperhatikan tantangan yang pastinya akan banyak dalam pelaksanaan konstruksi di lapangan," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di : Kompas.com (Penulis Isna Rifka Sri Rahayu | Editor Aprillia Ika)

Simak berita update TribunPriangan.com lainnnya di : Google News