Kerajinan Kulit Mokuzai Indonesia
Kisah Inspiratif, Mokuzai Indonesia Olah Limbah Kulit Asal Majalaya Bandung Tembus Pasar Luar Negeri
Di Kamar tidur milik Rukman Nurhakim (39) pemilik Mokuzai Indonesia, awal mula dirinya berkresi melalui kerajinan kulit dan kayu.
Penulis: Nappisah | Editor: Dwi Yansetyo Nugroho
Partner lamanya pun memberi bahan untuk kemudian ia olah menjadi kaya.
Baca juga: 40 Desa dan 9 Kecamatan di Kabupaten Pati Bakal Terlewati Mega Proyek Jalan Tol Demak-Tuban
"Waktu itu saya seperti dikasih emas, pokoknya bahan yang diberikan modal awal Mokuzai Indonesia berdiri," tuturnya.
Menurutnya, hal yang paling penting dari UMKM kecil terletak pada bahan dan pengrajin yang mau berusaha.
"Mungkin berjuang masih bisa dilakukan, namun yang paling susah itu bertahan," imbuhnya.
Baca juga: Kembali Viral, Setelah Jamaah Dicampur dan Shaf Berjarak, Kini Adzan Ponpes Al-Zaytun Jadi Sorotan
Sempat dilanda pandemi Covid-19 dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir, Deden mengaku tidak begitu berdampak kepada ia selaku UMKM kecil.
Mokuzai Indonesia, memfokuskan penjualan melalui akun media sosial Instagram yang mampu mendapat eksposure dengan baik.
"Tahun ini kami persiapan untuk expo menuju Australia, dalam proses accepted visa," ujarnya.
Baca juga: UPDATE Libur Lebaran, Wisatawan Berjejalan di Pantai Barat Pangandaran, Capai 23.595 Pengunjung
Membangun Yayasan Bersama Sang Istri
Deden bersama sang istri membangun Angin Berembun Foundation, organisasi yang bergerak dibidang apapun guna memberikan manfaat untuk sekitar.
Kesenian salah satu yang digaungkan oleh organisasi ini, diantarnya teater, koreo hingga pencak silat.
"Meski memang tidak punya latar belakang seni, selagi masih ada keinginanan akan bisa," katanya.
Baca juga: 40 Desa dan 9 Kecamatan di Kabupaten Pati Bakal Terlewati Mega Proyek Jalan Tol Demak-Tuban
Tak hanya itu, Deden yang pernah berkecimpung didunia Wedding Organizing (WO) mengarahkan anak didiknya untuk mampu membuat upacara adat seperti mapag panganten.
Bakti sosial dan berkolaborasi dengan antar stakeholder terus dijalaninya, tidak mengandalkan bantuan dari pemerintah.
"Kan kita bisa sendiri, bermodal iuran juga mampu membuat acara, mau sampai kapan hanya mengandalkan birokrasi," ujarnya.
Baca juga: UPDATE Libur Lebaran, Wisatawan Berjejalan di Pantai Barat Pangandaran, Capai 23.595 Pengunjung
Bedah rumah hingga sunatan massal berjalan dengan lancar upaya dukungan dari berbagai pihak.
Korban Demo Rusuh di DPRD Jabar Dilarikan ke Unisba, Jumlahnya Membludak |
![]() |
---|
Makin Malam Makin Beringas, Masa Aksi Jebol Pagar Gedung Sate, Hingga Bakar Videotron di Cikapayang |
![]() |
---|
Klasemen Super League Seusai Persija Jakarta Kalahkan Dewa United, Jadi Pemuncak Lagi |
![]() |
---|
Cerita Satpam DPRD Kota Tasikmalaya Seusai Massa Merusak Fasilitas Gedung |
![]() |
---|
Kapolres Ciamis Ajak Komunitas Ojol di Tatar Galuh Jaga Kondusivitas Wilayah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.